18 November 2008

Tuhan Maha Melihat

PADA Suatu hari Umar bin Khatab, amirul Mu’minin yang terkenal gagah perkasa, melihat seorang gembala miskin berpakaian compang-camping sedang menggembalakan kambing yang sangat banyak milik majikannya. Umar kemudian mendekat, “Nak, boleh kah aku membeli kambingmu satu ekor saja?” tanyanya.
Si anak gembala menjawab, bahwa kambing-kambing itu bukan miliknya. Tapi milik majikannya dan tidak boleh dijualnya. Tapi Umar membujuknya lagi, “Kambing itu sangat banyak dan majikanmu pasti tidak tahu jumlahnya. Apakah dia suka memeriksa jumlahnya?” Si gembala menjawab, “Majikanku tidak pernah tahu berapa jumlah kambingnya. Dia tak pernah memeriksa dan menghitungnya.”
Umar kembali membujuk, “Kalau bergitu, jual lah kepadaku satu ekor saja. Ini uangnya bisa untuk membeli baju dan roti. Apalagi saat ini hanya ada kita berdua dan tidak ada orang lain yang melihatnya,” ujarnya.
Namun, si anak gembala itu tidak terbujuk dan menampik sodoran uang tersebut. Dengan tegar dia menjawab, “Memang benar tak ada orang lain di sini. Hanya ada kita berdua. Tetapi ada Allah SWT Yang Maha Tahu dan menyaksikan segala sesuatunya,” tegasnya.
Mendengar jawaban itu, Umar langsung mendekap anak gembala itu sambil menangis penuh kasih sayang.(***)

A I R

SERIBUAN ilmuan pada tahun 2006 lalu telah mempresentasikan kesimpulan dari sebuah diskusi yang membahas masalah air di negara Belgia. Mereka resah tentang ketersediaan air untuk manusia di masa depan.
Earth Policy Instiutute menyebutkan, bahwa harga air di beberapa negara di dunia saat ini terus meningkat. Hal ini dipicu oleh tingginya kebutuhan masyarakat terhadap air yang tidak berbanding lurus dengan ketersediaan yang ada. Sebagai contoh di Amerika Serikat (USA) harga air rata-rata naik sebesar 27 %, di Inggris naik 32 %, Australia naik 45 %, Afrika Selatan naik 50 %, di Kanada naik 58 % dan di Tunisia air yang digunakan untuk irigasi naik 4 kali lipat selama 10 tahun terakhir. Bagaimana di Indonesia?
Di negara yang katanya gemah ripah loh jiinawi ini, kebutuhan akan air juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Contoh sederhana adalah terus meningkatnya permintaan masyarakat untuk dilayani oleh juragan air perusahaan pelayanan air minum. Masih untung, Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak laut, danau dan sungai-sungai besar yang airnya bisa dimanfaatkan untuk dikonsumsi oleh masyarakat.(***)

Bijaksana ala Al Ghazali

MATEMATIKA langit banyak sekali mengajarkan logika terbalik. Dari nilai-nilai kearifan lokal (Jawa) misalnya ada ungkapan; wani ngalah luhur wekasane, orang yang berani mengalah akan terhormat di belakang hari.
Kalau menurut matematika bumi, mengalah sama saja dengan kalah, berarti lemah . Tetapi menurut matematika langit, mengalah adalah kekuatan,karena hanya orang kuat yang bisa mengalah. Mengalah berbeda dengan kalah, orang yang bisa mengalah biasanya menang dibelakang, orang yang menang-menangan biasanya akhirnya malah kalah. Nah nilai-nilai kearifan universal banyak sekali dijumpai, di ayatkitab suci, hadits maupun maqalah atau kata-kata mutiara.
Berikut ini contohnya: “Barang siapa (pemimpin) yang rendah hati, ia akan diangkat martabatnya oleh Tuhan, dan barang siapa (pemimpin) sombong, ia akan dijatuhkan Tuhan”.Kemudian: “Cintailah kekasihmu sederhana saja, siapa tahu di belakang hari ia justeru menjadi orang yang paling kau benci, dan bencilah musuhmu sederhana saja, siapa tahu di belakang hari ia justeru menjadi orang yang paling kau cintai”.(Al Ghazali)

29 Oktober 2008

"Tuhan" (Yang) Lain

KETIKA azan Maghrib dan Isya berkumandang, kita enggan untuk beranjak dari depan televisi karena tak mau ketinggalan acara sinetron, dengan dalih masih ada waktu. Demikian pula pada azan-azan lain, kita tak langsung beranjak dengan berbagai dalih yang salah.
Tanpa sadar pula, kita menyuruh anak-anak untuk segera tidur dengan alasan supaya besok tidak telat berangkat ke sekolah, atau kita tidak terlambat pergi ke tempat kerja. Semestinya, kita cepat tidur supaya kita tidak telat sembahyang Subuh. Kita mengajarkan kepada anak-anak untuk menabung, tetapi kita jarang sekali mengajari untuk bersedekah. Ketika isteri terlambat masak, wajah kita sewot dan ngedumel. Ketika anak-anak telat pulang sekolah, kita juga marah. Tetapi kita tidak marah ketika isteri dan anak-anak terlambat shalat. Kita sering khawatir kalo tidak menyisihkan uang untuk cicilan kredit, tetapi kita tak bertanya apakah zakat fitrah dan zakat mall sudah dibayar atau belum.
Tanpa sadar pula, Tuhan telah ternomorduakan dan tergantikan oleh “Tuhan-Tuhan” yang lain. Padahal, Allah SWT tidak akan pernah tertandinigi oleh apa pun juga. Mari kita usir “Tuhan-Tuhan” yang lain itu dari kehidupan kita.(***)

03 September 2008

Binatang Pun Punya Malu

SEORANG suffiah bernama Mustafa Mahmoud bercerita dalam bukunya berjudul “Melihat Allah”, bahwa banyak kejadian di dunia ini yang pantas dijadikan sebagai pelajaran oleh manusia. Dia mencontohkan tentang kisah peristiwa menggemparkan di Cairo, Mesir beberapa puluh tahun silam.
Kisah itu bermula ketika seorang pemain sirkus harus tewas seusai pertunjukan karena diterkam oleh macan peliharaannya sendiri. Sebelum menghembusakan nafas terakhirnya, dia sempat berpesan kepada anaknya agar macan itu tidak dibunuh. Konon, pesan terakhir itu dipenuhi oleh sang anak dan memilih mengirim si Raja Rimba itu ke sebuah kebun binatang di kota yang sama. Di tempat barunya, macan itu menjadi seekor binatang yang pendiam, pemurung dan tak bergairah sama sekali. Meski disediakan daging segar dan betina paling cantik dari bangsanya, tetap saja dia tak bergairah untuk menikmatinya. Dia benar-benar seperti mengalami gangguan jiwa hingga akhirnya ditemukan sudah mati dalam keadaan mengenaskan. Ekornya terbelah, keempat cakarnya hancur putus dimakan olehnya sendiri. Seolah-olah cakar itu lah yang selalu mengingatkan pada dirinya tentang perbuatan jahat yang kemudian paling dia sesali dan sangat memalukan karena telah membunuh tuannya sendiri yang selama ini menjaganya, menghidupinya dan menyayanginya sejak kecil.
Selain contoh di atas, jenis binatang lain yang dikenal memiliki rasa malu adalah onta. Konon, sebelum melakukan hubungan intim, binatang khas gurun pasir ini terlebih dulu akan mengelilingi daerah sekitar untuk memastikan tidak ada sepasang mata yang memperhatikannya. Karenanya, onta dijuluki “Raksasa Pemalu”.
Demikian pula dengan kucing. Setelah selesai membuang hajat, binatang peliharaan ini tidak akan buru-buru beranjak pergi. Tetapi terlebih dahulu dia akan menimbun kotorannya dengan pasir atau tanah beberapa kali hingga tidak menimbulkan bau.(***)

20 Agustus 2008

Peti Mati Untuk Koruptor

DAPAT diibaratkan, jika tiga buah kerikil dijatuhkan dari pesawat di wilayah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), maka dua diantaranya akan mengenai kepala koruptor. Anekdot ini untuk menggambarkan betapa praktek korupsi di negeri ini sudah merambah di seluruh lini kehidupan. Wajar, jika prestasi tertinggi yang pernah diraih adalah anugrah negara paling terkorup di dunia.
Jika melongok ke Filipina dan RRC (Republik Rakyat China), sebelumnya kedua negara ini mendampingi Indonesia di peringkat atas negara-negara terkorup. Tapi kedua negara ini semakin membaik dalam hal pemberantasan korupsi meninggalkan Indonesia. China menggunakan cara fenomenal dalam memberangus korupsi. Pada masa pemerintahan Perdana Menteri China Zhu Rong Ji, saat dilantik pada tahun 1998 pernah berkata, “Sediakan saya 100 peti mati untuk koruptor. 99 peti mati untuk yang lain dan 1 peti mati untuk saya sendiri jika terbukti korupsi”. Hasilnya? Cheng Kejie pejabat tinggi Partai Komunis kebagian peti mati karena terbukti menerima suap US$ 5 Juta dan isterinya Li Peng masuk sel. Kemudian Wakil Gubernur Jiangxi Hu Chang Ging pun tak luput dari peti mati karena terbukti terima suap mobil mewah dan permata senilai Rp 5 Milyar. Antara tahun 2001-2004 sebanyak 4.000 koruptor dan kejahatan lain di China dihukum mati. Catatan Amnesti Internasional (AI) menyebut angka itu lebih kecil dari fakta yang sebenarnya dan menganggap cara China itu adalah sesuatu yang sangat mengerikan. Tak hanya itu, selama 4 bulan pada tahun 2003 di China, sebanyak 33.761 orang polisi dipecat dengan tidak hormat karena terbukti menerima suap, berjudi, mabuk-mabukan, membawa senjata di luar jam tugas dan masalah rendahnya standar kualitas. Coba Anda bandingkan dengan penanganan kasus korupsi di Indonesia? (Renungkanlah sendiri….)
Selanjutnya, di Filipina, walaupun tidak sekeras China, dimulai dari massa pemerintahan Presiden Arroyo yang membuat gebrakan dengan membentuk Life Style Check Team, mengefektifkan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) model Filipina yang disebut dengan nama PCAGC (Philipine Court for Anti Graft and Corruption) termasuk mengundang pakar pemberantasan korupsi, Tony Kwok dari Hongkong. Hasilnya? Selain sejumlah pejabat penting tergaruk, ternyata juga menyeret Miguel Arroyo, suami presiden Arroyo dan nyaris masuk pengadilan. Walaupun akhirnya (seperti di Indonesia) dia bisa lolos karena sedikit permainan politik, namun setidaknya orang terdekat dengan kekuasaan pun tak boleh seenake dewe. Coba Anda bandingkan dengan penanganan kasus korupsi di Indonesia? (Renungkanlah sendiri…..)(**)

Obrolan Setan Kurus dan Setan gemuk

PADA suatu kesempatan, bertemulah Setan Gemuk dan Setan Kurus di sebuah persimpangan. Terjadi obrolan serius antara kedua makhluk yang pernah diusir dari taman surga ini. Keduanya membicarakan tentang tugasnya masing-masing dari Baginda Raja Setan. Profesi mereka memang sama, yakni membawa misi menjerumuskan manusia ke lembah dosa. Hanya saja, nasib keduanya berbeda yang dapat dilihat dari tampilannya sebagai setan kurus dan setan gemuk.
Perbincangan dimulai oleh Setan Gemuk yang hatinya terenyuh setelah melihat temannya yang kurus kering, krempeng, baju combing-camping, kulit hangus, rambut gundul dan kelihatannya sangat menderita. Setan Gemuk bertanya, “Kalo boleh aku tahu, mengapa keadaannmu begitu mengenaskan, teman. Ada apa?” Dengan suara bergetar dan bibir kelu yang tak dibuat-buat, Setan Kurus menjawab,” Nasibku sungguh-sungguh tidak beruntung, kawan. Karena sesuai dengan surat tugas dari Baginda Raja Setan, aku ditugaskan untuk menggoda dan menyesatkan manusia-manusia alim, beriman dan kuat berpegang teguh kepada ajaran agamanya. Akibatnya, tubuhku setiap hari selalu terbakar, tak pernah dapat makan-minum. Aku tidak bisa mendekati manusia-manusia seperti itu, sehingga aku harus mengintip dari jarak jauh. Sebab, setiap mereka melakukan aktivitas selalu diawali dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa. Aku benar-benar tak kuat, kawan. Wajar jika kondisiku amat menyedihkan seperti ini,” papar Setan Kurus.
Mendengar penjelasan teman malangnya itu, Setan Gemuk hanya bisa mengangguk-anggukkan kepalanya dengan menampakkan air muka berbela sungkawa.
Ketika Setan Kurus berbalik bertanya tentang temannya yang berbadan gemuk dan makmur sentausa itu. Setan Gemuk menjawab, “Aku memang lebih beruntung, teman. Karena sesuai dengan surat tugas dari Baginda Raja Setan, aku ditugaskan untuk menggoda dan menyesatkan manusia-manusia laknat dan bejat. Suka korupsi, main perempuan, berjudi, minum-munuman keras sampai teler, mengkonsumsi narkoba sampai klenger, lupa kepada Tuhannya dan berbagai tindak criminal lainnya. Seperti yang kamu lihat semuanya ini adalah hasil dari pekerjaanku menggoda manusia-manusia seperti itu”.
Sudah pasti, Setan Kurus merasa iri mendengarnya. Maka dia berencana ingin melakukanlah lobi-lobi politik hitam yang lazim terjadi di dunia persetanan sana agar dirinya juga bisa mendepatkan “tempat basah” seperti Setan Gemuk. Dia akan berusaha semaksimal mungkin mewujudkan keinginannya. Yang jelas, berbagai upaya akan dilakukan. Apakah melalui money politik, jilatisme politik, fitnahisme politik, upetisme politik, adudombaisme politik dan lain sebagainya. Namun, sejauh ini masih belum diketahui apakah usahanya itu sukses. Karena hingga tulisan ini diturunkan, belum berhasil melakukan konfirmasi lebih lanjut.(***)

20 Juni 2008

M A R A H

AMARAH bisa muncul kapan saja dari diri sendiri, dari orang lain bahkan dari isteri makhluk yang paling terdekat dengan kita sekalipun. Padahal, amarah lebih banyak timbulkan dampak negatifnya, ketimbang positifnya.
Orang-orang bijak terkenal di dunia banyak berpesan dan memberikan nasihat tentang tidak ada untungnya seseorang marah. Ambrose Bierce mengingatkan, “Bicaralah pada saat Anda sedang marah dan Anda akan melakukan pidato panjang yang akan Anda sesali”. Baltasar Gracian memberi nasihat, “Janganlah melakukan apa pun pada saat Anda marah, karena semua yang Anda lakukan menjadi serba salah”. Daniele Webster berpesan, “Tetaplah tenang, amarah bukanlah suatu alasan”. Henry Ward Beecher berkata, “Janganlah Anda melupakan kata-kata seseorang yang sedang marah yang ditujukan kepada kita”. Ovid berpetuah, “Bertambah agung seseoang, maka bertambah besar ketahanannya untuk tidak marah”. Saneca memberi tip ampuh, “Obat yang paling mujarab untuk mengobati amarah adalah dengan menundanya".
Karenanya, jika memiliki kemampuan menahan amarah, bersikaplah seperti ceret yang memakai sempritan. Dia hanya bernyanyi saat airnya sudah mendidih. Kebanyakan, jika seseorang benar biasanya dapat menahan diri untuk bersabar. Tetapi jika orang itu bersalah, biasanya tidak dapat menahan diri untuk tidak marah. Padahal, dengan amarah, sangat sulit untuk menjaga hubungan baik dengan orang lain. Simpanlah amarah karena tidak seorang pun yang menginginkannya.
Pepatah India menyebutkan amarah berakhir dengan kekejaman. Pepatah China berkata jika seseorang berada dalam keadaan marah, dia tidak berada di pihak yang benar dan jangan menulis surat pada saat sedang marah. Pribahasa Jerman, amarah tanpa tenaga adalah kebodohan. Peribahasa India, janganlah melempar amarah yang dapat berbalik melawan, karena api memiliki panas yang sama saat dinyalakan. Penulis berpesan, ” Anger Punishes Itself” yang artinya amarah dapat menghukum dirinya sendiri.(***)

Rojali dan Sumitro

SELAIN si Rojali (Rokok Jarang Beli) ada juga nama yang setara, yakni Sumitro (Suka Minta Rokok). Keberadaan mereka banyak dijumpai di sekitar kita, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi kalau identitas mereka adalah Rojali dan Sumitro.
Untuk mendapatkan sebatang rokok demi mulutnya bisa ngebul, tidak hanya dengan membeli. Bagi yang dompetnya kososng bisa meminta seperti kelakuan Sumitro yang bermodalkan pandai ngobrol dengan orang-orang yang punya rokok. Sedangkan yang isi dompetnya sangat cekak dan kempis, dia juga gemar minta rokok, walaupun kadang kala dia juga beli walaupun jarang, seperti tabiat yang diperlihatkan oleh si Rojali. Padahal, rokok menurut Islam hukumnya makruh karena dinilai membawa ketidakbaikan bagi kesehatan tubuh. Wajar jika kampanye anti rokok dan anti asap tembakau terus mengumandang secara internasional.

Indonesia menduduki peringkat 5 jumlah perokok terbesar di dunia. Kaum remajanya malah divonis jumlahnya tertinggi di dunia. Tercatat sebanyak 13,2 % kaum pelajar di Indonesia adalah perokok aktif. Di negara-negara lain, paling tinggi hanya 11 %. Catatan WITT (Wanita Indonesia Tanpa Tembakau) tahun 2007, jumlah meninggal dunia akibat rokok juga cukup signifikan. Dari total 1,2 juta orang di Asia Tenggara yang menggunakan bahan baku tembakau, sebesar 25 %-nya berada di Indonesia, diantaranya meregang nyawa. Mengapa si Rojali dan Sumitro sulit menghilangkan kebiasaannya merokok? Entahlah, walaupun ada yang menjawab, “Kasihan petani tembakau jika semua orang berhenti merokok,” katanya. Padahal ada sekitar 43 jenis penyakit yang bisa ditimbulkannya hingga kematian. Karena, dari sebatang rokok, mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya, terutama tar, nikotin dan kabron monoksida. No Smoking!(***)

F O R M A L I N

MASYARAKAT resah karena keberadaan zat pengawet berbahaya bernama Formalin telah menjadi ancaman serius di dalam kehidupannya sehari-hari. Lagi-lagi masyarakat dibikin kaget, terperanjat, bingung dan ujung-ujungnya bisa ditebak, tidak bisa berbuat apa-apa. Lebih menyedihkan lagi, banyak masyarakat yang tidak tahu, apa itu Formalin ketika banyak zat makanan, minuman dan produk konsumsi masyarakat lainnnya mengandung formalin. Pemerintah pun melarang penggunaan Formalin.
Larangan Formalin sebenarnya sudah diterbitkan oleh Pemerintah sejak Tahun 1988 melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 722 / Menkes / Per / IX / 88 yang secara tegas memberlakukan larangan bagi penggunaan Formalin dalam makanan. Selanjutnya, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 juga mengatur, bahwa kesengajaan menggunakan zat berbahaya sebagai bahan tambahan makanan, dikenakan denda maksimal Rp 600 juta dan penjara 5 tahun kurungan. Hanya saja, sering kali aturan yang ada di Indonesia ini hanya menjadi pajangan. Bahkan jika Anda beruntung, tajir, hebat, banyak koneksi dengan pejabat dan pentolan penegak hukum, sanksi hukumnya terkadang dapat di-“perjualbeli”-kan, walaupun Anda adalah seorang koruptor kelas kakap. Sebaliknya, jika Anda lemah, ndak punya koneksi dengan orang penting, siap-siap saja Anda mendekam di penjara, walaupun Anda adalah kriminil kelas teri. Jadi hukum berpihak kepada siapa, dong?(***)

Kaum Sodom di Jaman Modern

BARU-baru ini kaum waria alias wandu atau banci minta agar kelompoknya tidak diperlakukan diskriminatif. Tuntutan itu salah satunya disampaikan pada acara peluncuran buku Hak Kerja Waria, Tanggung Jawab Negara di Jakarta Media Center belum lama ini. Intinya, mereka tak ingin didiskreditkan dan minta disejajarkan dengan masyarakat pada umumnya.
Menurut catatan Sehati (IPOOS), lembaga tempat bernaungnya para gay, pada tahun 1995 saja jumlah gay di Jakarta sebanyak 1.000 orang. Dapat dimungkinkan jumlah tersebut akan terus bertambah, walaupun dalam Al-Quran dan Hadits Nabi digambarkan tentang kehancuran kaum Nabi Luth karena melakukan praktek homoseksual atau sodomi.
Adda cerita dari California, USA, pemerintah setempat telah mengundang-undangkan peraturan yang melegalkan pernikahan sejenis yang memberi angin segar bagi pasangan gay maupun lesbian. Mereka ramai-ramai mencaftarkan diri untuk menikah secara resmi, setelah cukup lama hidup bareng tanpa status yang jelas. Mereka menyambut aturan ini dengan penuh seuka cita. Pasangan lesbian pertama yang memperjuangkan pernikahan sejenis adalah Robin Tyler dan Diane Olson. Setelah aturan resmi dikeluarkan pemerintahnya, pada Juni 2008 mereka dinikahkan oleh Rabi Denise Edger. Termasuk pasangan Del Martyn, 87 tahun dan Phyllis Lyon, 83 tahun yang menikah di hadapan Wali Kota, setelah mereka hidup bersama selama 56 tahun dan sempat menghebohkan dunia. Tahun 2004 pasangan ini pernah menikah, tetapi dianulir karena belum ada aturan resmi. Entahlah….Tentu saja sangat mengerikan jika di jaman modern ini, Allah SWT juga akan meng-azab kaum ini. Naudzu billah mindalik.(***)

16 Mei 2008

20 %

JIKA melihat besarannya, angka 20 adalah kecil. Tetapi jika menyebut angka 20 % dari anggaran pendapatan dan belanja pemerintah untuk dunia pendidikan, adalah angka yang sangat sulit banget dicapai.
Pasal 34 ayat (4) berbunyi, anggaran pendidikan sekurang-kurangnya adalah 20 % dari anggaran pendapatan dan belanja pemerintah. Tapi sejak perubahan UUD 1945 disahkan pada Sidang Paripurna Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tahun 2002 silam, hingga kini angka yang 20 % itu ternyata belum juga tergapai. Misalnya, ABPN pada tahun 2007 lalu untuk pendidikan hanya 11,8 % atau 90,10 Trilyun dari total anggaran yang sebesar Rp 763,6 Trilyun. Anggaran pendidikan di tahun 2006 malah lebih kecil hanya 9,1 %, tahun 2005 hanya 6,4 % dan tahun 2004 hanya 6,6 % dari APBN. Jika pada tahun 2008 pemeirntah hanya mentargetkan sebesar 14 %, maka untuk mencapai angka 20 % sepertinya baru akan terealisasi pada 5-6 tahun yang akan datang. Seorang Ilmuwan terkenal bernama Viscount Francis Bacon pernah berkata, “Nam est ipsa scientia prostesta est”, yang artinya kira-kira, ilmu pengetahuan adalah kekuatan.Nah, Lho.(**)

Putus Sekolah

PEMBANGUNAN pendidikan berupa berdirinya gedung-gedung sekolah dan lembaga pendidikan yang megah, tidak akan ada artinya jika sebagian besar masyarakat Indonesia tak mampu menikmatinya. Jangan lupa, banyak anak putus sekolah karena ketiadaan biaya.
Sumber dari Departemen Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pada tahun 2006 angka anak putus sekolah cukup memperihatinkan. Untuk tingkat SD/Madrasah Ibtidaiyah mencapai 840.600 orang. Di tingkat SMP/MTs sebanyak 174.000 dan di tingkat SMA/SMK/MA tidak kurang dari 178.600 orang. Yang lebih menyedihkan lagi, anak yang tidak mampu bersekolah karena lagi-lagi alasan mahalnya biaya pendidikan adalah sebesar 4,2 juta orang. Konon, dari 2 juta orang lulusan SMA setiap tahunnya, hanya sekitar 500 ribu orang yang mampu lanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Tapi ada harapan. Mengapa?
Di Indonesia ini masih tersisa segelintir orang yang peduli pada dunia pendidikan dengan mendirikan Dompet Filantropi Pendidikan untuk memberikan bantuan. Misalnya Yayasan Toyota & Astra, Sampoerna Foundation, Tanoto Foundation, Yayasan Supersemar dan Dompet Dhuafa Republika. Peran serta penderma dunia pendidikan ini amat membantu pemerintah yang keteteran membangun dunia pendidikan dengan sekolah gratis. Tetapi, para penderma ini pun cukup selektif dalam memberikan bantuannya, khususnya hanya diberikan kepada yang berprestasi menonjol dan bagi kalangan miskin supaya bantuan tidak salah sasaran. Berminat? Klik: sampoernafoundation.org, dompetdhuafa.org,
info@tanotofoundation.or.id dan toyota.astra.co.id.(***)

M U P P E T

SIAPA yang tidak pernah nonton tayangan khusus anak bernama “Muppet”? Tontonan ini amat menarik untuk merangsang perkembangan kreativitas dan daya pikir anak-anak. Namun, tayangan bermutu itu kini sudah tidak lagi dapat dinikmati. Saya ingin bercerita sedikit soal asal muasal Muppet ini.
Pertama kali program ini ditayangkan oleh TV pada tahun 1969 oleh Raja Mobil Ford, Henry Ford melalui anak tunggalnya Edsel Ford dengan lembaga nirlaba yang didirikannya bernama Ford Foundation pada tahun 1936. Dana yang digelontorkan untuk membuat program ini adalah sebesar US$ 1 juta pada tahun 1969. Jumlah uang yang sangat besar sekali pada waktu itu. Namun, bagi orang sekelas Ford, angka itu tidaklah seberapa, apalagi jika dikaitkan dengan tujuan mulianya untuk membantu pertumbuhan anak secara positif melalui program prime time yang ditayangkan TV. Terbukti, tidak perlu membutuhkan waktu lama, Muppet sangat populer di seantero jagad, termasuk di Indonesia.
Lembaga seperti Ford Foundation ini sebenarnya sangat diharapkan banyak tumbuh di Indonesia. Ford Foundation bergerak di bidang kesejahteraan masyarakat, kegiatan ilmiah, pendidikan dan sosial. Pada tahun 2006 lalu, Ford Foundation merogoh koceknya sebesar US$ 530 juta untuk berbagai program, termasuk bantuan pendidikan.(***)

12 Mei 2008

Kiamat Sudah Dekat?

ISU internasional yang sedang ngeterend saat ini adalah soal Pemanasan Global yang menyebabkan suhu dunia terus meningkat. Siapa yang paling bertanggung jawab hingga terciptanya kegerahan ini?
Ada tiga negara yang menjadi penyumbang terbesar hingga terjadinya pemanasan global ini. Pertama adalah India, yang akhir-akhir ini disebut sebagai salah satu Macan Asia karena keberhasilannya di bidang pembangunan, penegakkan supremasi hukum dalam hal melibas para penyimpang hukum, pencoleng duit negara dan koruptor. India dikatakan menjadi salah satu negara penyumbang gas buang terbesar di dunia, karena antara tahun 1990-2004, konsumsi energi negara itu naik sebesar 37 % dan emisi gas buangnya yang mencapai 1,12 ton per tahun per kapita. Kemudian ada Negara China yang penduduknya saat ini telah mencapai 1,3 Milyar jiwa dengan produksi gas buangnya sebesar 4,03 ton per tahun per kapita. Negara komunis yang pertumbuhan ekonominya mencapai 10 % itu, diprediksi akan menyaingi Amerika Serikat (USA) sebelum tahun 2010, dengan total gas buang sebesar 21,75 ton. Kesimpulannya, gara-gara tiga negara besar itu, suhu bumi menjadikian panas.
Tahun 2005 merupakan tahun terpanas selama 125 tahun terakhir. Karena suhu terpanas saat itu mencapai 58 Derajat Celcius di daerah Al-Asisiyah, Libya. Prediksi para pakar, suhu panas itu akan terus meningkat sebesar 0,2 Derajat Celcius di setiap dekade dalam jangka waktu 20 tahun mendatang. Jangan heran banyak gunung es meleleh, banyak pulau hilang, pantai terkikis oleh air laut. Bahkan, Indonesia kehilangan sekitar 2 ribu pulau dari total yang dimiliki sebanyak 17.000 pulau. Kiamat Sudah Dekat?(***)

Barang Haram

YANG disebut dengan barang haram, adalah sesuatu yang didapatkan secara illegal dan dilarang oleh aturan maupun norma agama. Barang siapa memiliki, menyimpan dan memakan atau mengkonsumsi barang haram tersebut, maka hukumnya adalah dosa dengan ganjaran yang sudah menunggu disebut Neraka.
Salah satu barang haram yang saat ini tengah membikin puyeng adalah narkotika dan barang-barang psikotropika berbahaya. Sudah tahu dampaknya secara kesehatan buruk dan dilarang hukum, tetap saja banyak orang tolol mengkonsumi dan mengedarkannya secara gelap. Padahal kalau sudah jadi pecandu berat, badan jadi kurus kerempeng, mata kuyu, pikiran jadi bego, badan sempoyongan, ngomongnya ngeracau, hidung meler dan jika tak dihentikan, hanya tinggal menunggu kedatangan malaikat maut pencabut nyawa. Anehnya, walaupun banyak orang yang dikerangkeng polisi karena bergaul dengan barang haram ini, ada saja yang ndak kapok dan kembali ke lembah memabukkan itu. Catatan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang telah melakukan penelitian bersama Universitas Indonesia tahun 2006 lalu, setiap tahun ada 15 ribu jiwa mati konyol di tangan cengkraman maut narkotika dan psikotropika. Dari 82 juta pemuda di Indonesia, sebanyak 2 juta diantaranya alami ketergantungan. Ironisnya, sekitar 30 % korbannya adalah anak-anak pelajar dan mahasiswa yang notabene adalah kaum terpelajar dan terdidik. Apa jadinya jika anak bangsa ini bermental bobrok karena barang haram itu. Bagaimana nasib regenerasi kepemimpinan dan pembangunan bangsa jika anak bangsanya bloon? Apakah kita telah salah asuh? Jangan keburu pesimistis! Karena…”Anak bangsa ini membutuhkan kekuatan untuk bersandar, memerlukan dada untuk tempat menangis dan memerlukan contoh untuk tempat belajar”.(***)

07 Mei 2008

RAKUS

DALAM Kamus Bahasa Indonesia Elha Santoso, rakus diartikan sebagai perbuatan makan yang berlebihan dan merasa kurang. Jika bisa ditambah, rakus bermakna tidak pernah merasa kenyang. Di dunia ini ada salah satu binatang yang super rakus dan ganas, yakni ikan Piranha. Anehnya, para koruptor yang juga tidak pernah merasa kenyang sering digambarkaan sebagai Tikus. Padahal Piranha lebih rakus ketimbang Tikus. Mungkin sudah saatnya, para koruptor kelas kakap digambarkan sebagai Piranha yang berwajah seram, ketimbang Tikus yang berwajah imut.
Sebagai gambaran, di dunia ini ada sekitar 20 jenis Piranha, ikan sungai yang sejak jaman dahulu kala telah menjadi legenda dan simbol kebuasan. Dikenal sebagai Ikan Setan. Habitat aslinya adalah perairan tawar Amerika Selatan. Bisa tumbuh hingga ukuran 30 cm. Berasal dari Bahasa Tupi Gurani, suku Indian di Amerika Selatan seperti di Brazil, Peru, Parugay, Bolivia dan Guaina Perancis. Asal katanya adalah Pira dan Ranha atau Sanha yang berarti Ikan dan Gigi. Jika digabungkan menjadi Pranha yang artinya Ikan Bergigi. Cokotannya maut, kuat dan ganas. Sebagai contoh, jika se-kerat daging seberat 2 kilogram dicemplungkan di sebuah aquarium yang dihuni oleh 3.000 ikan Pirahna, maka hanya membutuhkan hitungan detik, daging itu akan lenyap. Rakus dan ganas, dua kata yang cocok untuk menggambarkan para koruptor kelas kakap yang terkadang malah mendapatkan perlakuan “istimewa” di negara ini. Tapi jangan khawatir jika melihat banyak koruptor yang berkeliaran lenggang kangkung di dekat Anda. Karena hukuman Tuhan akan lebih mengerikan di akherat nanti. Astagfirullah.(***)

06 Mei 2008

Kondom Tak Cegah HIV/Aids

BANYAK banget kampanye yang menyebutkan bahwa dengan menggunakan kondom akan terbebas dari virus HIV/Aids. Padahal tidaklah demikian. Believe it or not? Setiap tanggal 1 Desember selalu diperingati sebagai hari AIDS sedunia dan di berbagai tempat kondom dibagi-bagikan secara gratis. Ada yang dibagikan kepada para mahasiswa, sopir dan kelompok beresiko lainnya. Tujuannya, jika mereka “jajan” agar pakai kondom supaya aman dari virus mematikan, sehingga merebaknya ancaman HIV/Aids bisa dicegah.
Data terbaru menyebutkan, bahwa hingga tahun 2007 terdapat 8.988 kasus Aids dan 5.640 kasus HIV. Sebanyak 57 persennya diderita oleh kalangan usia 15-29 tahun. Dengan memakai kondom, angka itu diharapkan tidak bertambah. Padahal, menurut penelitian Carey, 1992 dari
Devision of Physical Sciences, Rockville, Maryland, USA membuktikan, bahwa kondom berbahan latex, memiliki pori-pori berdiameter 1/60 mikron. Bila meregang lebar, pori-porinya mencapai 10 kali lipat. Sedangkan virus HIV memiliki diameter 1/250 mikron. Berarti jelas, bahwa virus HIV leluasa menembus pori-pori kondom. Hal ini juga dirilis dalam laporan Konfrensi Aids Asia Pascific di Chang Mai Thailand tahun 1995 lalu. Jelas sudah, bahwa penggunaan kondom untuk aman dari HIV/Aids adalah kebohongan besar. Sudah saatnya jangan lagi merekomendasikan menggunakan kondom. Alangkah baiknya jika direkomendasikan supaya jangan berzinah.(**)

01 Mei 2008

Si Bodoh Merubah Dunia

ORANG bodoh, atau merasa dirinya bodoh adalah permasalahan serius. Banyak anak-anak bodoh atau merasa dirinya bodoh nangis karena tak mampu mengisi soal-soal ujian, tidak lulus sekolah hingga ada yang depresi, putus asa dan frustasi sampai bunuh diri. Tragis! Tetapi sejarah mencatat, bahwa banyak orang-orang bodoh atau dianggap bodoh yang ternyata memiliki otak encer bahkan tercatat sebagai orang besar yang mampu mengubah dunia ini melalui pemikiran-pemikiran brilyan-nya. Siapakah Dia?
Misalnya masa kecil Albert Enstein disebut sebagai si tolol/bolot, suka menyendiri, tak senang bergaul karena lebih senang berijaminasi khayalan bodoh. Enstein pernah gagal karena tak lulus masuk ke Institut Teknologi Persekutuan Swiss (Eidgenossische Technische Ochschule). Namun, di kemudian hari dia dikenal sebagai fisikawan hebat penemu Teori Relativitas dan inspirator pembuatan bom nuklir. Dia juga yang menyatakan, bahwa cahaya memiliki kecepatan absolute sebesar hampir 300.000 kilometer per detik. Benda lain bisa bergerak mendekati kecepatan itu, namun tidak akan pernah melampauinya. Kemudian Thomas Alfa Edison adalah penemu terbesar sepanjang masa di dunia dengan 3.000 penemuannya. Diantaranya meliputi laboraturium riset untuk industri, stasiun tenaga listrik, system distribusi listrik, lampu listrik, fonograf (berkembang jadi tape recorder), kinetograf (kamera film), kinetoskop (proyektor film), lokomotif listrik, mikrofon, pengeras suara dan sebagainya. Semasa kecilnya, oleh guru-gurunya dia dinilai bodoh. Ada lagi, Charles Darwin penemu Teori Evolusi, yang masa kecilnya dianggap bodoh. Guru-gurunya termasuk orang tuanya menganggap dirinya ediot atau tingkat kecerdasannya di bawah normal. Namun, sejarah dunia mencatatnya melalui Teori Evolusi-nya. Darwin mengatakan bahwa species yang hidup sekarang ini berasal dari species yang pernah hidup sebelumnya, dan evolusi berlangsung melalui seleksi alam. Kemudian, Sir Issac Newton, penemu Teori Gravitasi, saat masih duduk di bangku SD, juga dianggap sebagai murid bodoh karena prestasinya yang buruk. Namun, di tahun 1687 dia adalah perumus Teori Gravitasi (daya tarik bumi) bermula ketika dia melihat buah apel jatuh di halaman rumah neneknya. Dari situ, Newton berteori, setiap benda akan jatuh ke tanah karena bumi memiliki gravitasi. Selanjutnya ada Leo Tolstoy, penulis buku hebat “War and Peace”, dia pernah dikeluarkan dari akademi karena tidak lulus. Tetapi dia dikenal sebagai sastrawan dunia kelas wahid dari Rusia. Terus Louis Pastor, adalah nama terbesar dalam sejarah Mikrobiologi yang membuktikan bahwa kehidupan tidak akan dapat diciptakan melalui benda mati. Dia juga mengajarkan, bahwa kehiupan merupakan keajaiban Tuhan. Padahal, di masa kuliah dia adalah mahasiswa biasa-biasa saja peringkat 15 dari 22 orang dalam mata kuliah Kimia. Terus Leon Uris, adalah pengarang buku hebat terlaris sepanjang masa “Exodus”. Ironisnya, dia pernah gagal dalam ujian Bahasa Inggris hingga tiga kali saat di sekolah menengah. Selanjutnya Sir Winston Churcil (1874-1965) adalah pengarang buku dan Perdana Menteri Inggris terkenal, ahli strategi, orator ulung, diplomat hebat dan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah dunia. Tetapi dia pernah tidak naik kelas enam SD. Terus ada Aristotle Onasis, konglomerat milyuner asal Yunani, saat sekolah adalah si tolol nomor satu yang selalu menjadi biang kerok, sehingga sering dikeluarkan dari sejumlah sekolah. Kemudian Akio Morita, adalah pendiri Sony Corporation, juga dikenal murid bodoh yang menempati peringat terakhir dari 180 siswa kelas ilmu pasti. Anda Tahu Sylvester Stalone? Dia adalah bintang film hebat dengan Rambo, Rocky dan Cobra-nya. Tapi masa kecilnya pernah dikeluarkan dari 13 sekolahan dalam rentang waktu 11 tahun.
Terakhir, adalah saya (Anto Winarno), tokoh yang satu ini tidak terkenal sama sekali. Sewaktu kecil dia dikenal sebagai orang bego tolol dan dua kali dikeluarkan dari sekolah karena mangkir (di SD), suka bolos dan dipecat jadi ketua kelas (di SMP). Saat di SMA dan kuliah, cap buruk juga terus melekat. Tetapi sekarang, ternyata dia masih juga dikenal sebagai orang bodoh. (Kasihan,ya).(**)

30 April 2008

Susu Tak Terbeli

BANYAK ibu menyusui mengeluh soal tingginya harga susu. Bagi keluarga yang kehidupan ekonominya cekak, tentu harga susu nyaris tak terbeli. Kecuali terpaksa, dengan harus memangkas pos pengeluaran rumah tangga lainnya. Kenaikan harga, biasanya tak bakal turun lagi. Hukum itu sepertinya juga berlaku bagi harga susu. Ibu-ibu pun turun kejalan melakukan demonstrasi.
Konon, kenaikan harga susu beberapa waktu lalu yang “hanya” 5 % itu disebabkan oleh melonjaknya bahan baku yang harus diimpor dari dari Australia. Awalnya seharga US$ 2.900/ton, naik menjadi US$ 4.500/ton. Sedihnya, Indonesia tak akan mampu lepas dari Negeri Kanguru itu sebagai negara produsen bahan baku terbesar di dunia. Bagi yang berkantong tebal, harga susu naik, bukanlah persoalan serius dan pasti bisa tertangani. Tapi yang berkantong tipis, tentu saja bikin pusing kepala hingga tujuh keliling. Walaupun, menurut itung-itungan para ekonom, di tahun 2006 pengeluaran untuk membeli susu katanya amat kecil, hanya 1,51 % jika dibandingkan dengan total pengeluaran rumah tangga. Presentase ini memang meningkat sedikit jika dibanding 2 tahun sebelumnnya, sebesar 0,91 %. Bahkan porsi untuk susu bayi malah hanya sebesar 0,5 %. Tapi harus dingat pula, bahwa deraan yang menerpa rakyat miskin bukan hanya karena tempelengan harga susu yang naik. Tetapi juga masih dihantam dengan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok lainnya. Tragisnya, setelah harga-harga terus naik lalu lupa turun. Seperti para elit politik kita, dong!(***)

"Drunken Master"

DALAM lingkungan kita, dikenal banyak tukang. Ada tukang bangunan, tukang service, tukang besi, tukang kawin, tukang-tukang lainnya hingga tukang mabok. Tukang bangunan ahli dalam hal arsitektur, tukang service jago memperbaiki barang-barang rusak, tukang kawin doyan cari bini baru dan tukang mabok, sudah pasti kerjanya minum miras sampai teler.
Dikaitkan dengan dunia kriminalitas, polisi menyebutkan tak sedikit kasus kekerasan dan pelanggaran hukum dilakukan oleh pelaku karena dalam pengaruh alkohol dari minuman keras yang ditenggaknya. Ironisnya, meskipun aparat hukum terus memberangus miras, tapi yang kena plasah hanya produsen yang berskala kecil. Sementara itu, produsen yang berskala besar, sepertinya masih anteng-anteng saja. Tanya mengapa?
Bicara tetang pemabuk,
Sutardji Colzoum Bachri dalam kumpulan puisi “Doa dan Idul Fitri”, menorehkan sajak yang sangat bagus, lugas, apa adanya dan blak-blakan. Bunyinya: “Dalam termangu, aku masih menyebut nama-Mu. Biar susah sungguh, mengingat Kau penuh seluruh. O, lihat Tuhan, kini si bekas pemabuk ini ngebut di jalan lurus. Jangan Kau depakkan aku lagi ke trotoir”. Untuk tambahan, orang bijak berkata: “Tak ada gunanya seorang pemabuk mencemaskan hari esok, sebab untuk mereka sebenarnya sudah tak ada lagi hari esok”.(***)

Penjahat

“SEORANG ibu membentak suaminya yang sedang tidur pulas sambil ngiler di beranda depan rumah reyot pada satu siang bolong. Dia baru saja membaca sobekan koran bekas bungkus belacan di dapur berisi berita tentang pertikaian, konflik, gontok-gontokan antar kelompok, perampokan, pemerkosaan dan semua pekerjaan jelek lainnya, seolah penjahat ada dimana-mana. Hidupnya terasa kian tidak aman dan terancam. Seperti mendengar petir siang bolong, sang suami terbangun, tetapi di raut muka pemalasanya, tidak tergambar adanya ekspresi apa-apa. Sambil kembali melengkung karena mimpi nomor buntutnya terganggu, dia hanya bergumam, ” Ah, itu biasa, Mam. Bosan mendengarnya. Lebih baik, bikinin Papi kopi panas, yang kental, tidak terlalu manis, di gelas gede pakai tutup dan taruh di tempat biasa. Oke?”.

Dalam sebuah karya klasik penulis besar bernama Bernard de Mandeville (1714), “The Fable of The Bees”, melontarkan pemikiran kontroversial dan mengerikan yang boleh dikatakan sangat menghina orang-orang baik. Bagi yang pernah membaca buku hebat itu, kelak akan dijadikan sebagai acuan teoritis ekonomi dan politik. Mandeville menyebutkan, bahwa manusia memiliki sifat dasar serakah bin tamak dan egois alias ingin memang sendiri. Pemikirannya itu selaras dengan filsuf kenamaan Thomas Hobbes (1651). Sifat dasar manusia yang digambarkan Mandeville dikatakan oleh Hobbes sebagai keadaan alamiah (state of nature). Cirinya ditandai dengan adanya peperangan dan saling membunuh (bellum ominum contra omnes) seperti yang terjadi di beberapa belahan dunia sekarang ini. Kemudian, manusia yang katanya adalah makhluk paling berakal, digambarkan oleh Hobbes dan Manville sebagai makhluk yang tidak berakal budi, semata-mata mengandalkan naluri alamiah dan instingnya demi mengancam dan merugikan kepentingan pihak lain. Astagfirullah! ***

Formalin

MASYARAKAT resah karena keberadaan zat pengawet berbahaya bernama Formalin telah menjadi ancaman serius di dalam kehidupannya sehari-hari. Lagi-lagi masyarakat dibikin kaget, terperanjat, bingung dan ujung-ujungnya bisa ditebak, tidak bisa berbuat apa-apa. Lebih menyedihkan lagi, banyak masyarakat yang tidak tahu, apa itu Formalin ketika banyak zat makanan, minuman dan produk konsumsi masyarakat lainnnya mengandung formalin. Pemerintah pun melarang penggunaan Formalin.
Larangan Formalin sebenarnya sudah diterbitkan oleh Pemerintah sejak Tahun 1988 melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 722 / Menkes / Per / IX / 88 yang secara tegas memberlakukan larangan bagi penggunaan Formalin dalam makanan. Selanjutnya, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 juga mengatur, bahwa kesengajaan menggunakan zat berbahaya sebagai bahan tambahan makanan, dikenakan denda maksimal Rp 600 juta dan penjara 5 tahun kurungan. Hanya saja, sering kali aturan yang ada di Indonesia ini hanya menjadi pajangan. Bahkan jika Anda beruntung, tajir, hebat, banyak koneksi dengan pejabat dan pentolan penegak hukum, sanksi hukumnya terkadang dapat di-“perjualbeli”-kan, walaupun Anda adalah seorang koruptor kelas kakap. Sebaliknya, jika Anda lemah, ndak punya koneksi dengan orang penting, siap-siap saja Anda mendekam di penjara, walaupun Anda adalah kriminil kelas teri. Jadi hukum berpihak kepada siapa, dong?(***)

Layang-Layang

LayangBANGSA yang pertama kali memperkenalkan layang-layang adalah China, ketika ingin mengelabuhi tentara Jepang musuhnya. Caranya dengan menaikkan sebuah benda melayang ukuran besar dibantu angin, (kemudian dikenal dengan nama layang-layang), ke udara di atas benteng pertahanan Jepang. Tujuannya untuk menarik perhatian musuh supaya buyar konsentrasinya. Usaha pasukan China ternyata sukses, karena layang-layang pada saat itu masih asing, aneh dan baru pertama kali dilihat oleh pasukan Jepang. Semua pasukan Nipon mendongakkan kepalanya ke atas seperti terhipnotis ilmu sihir yang paling sakti mandraguna. Saat itulah, pasukan China tidak ingin mensia-siakan kesempatan dan menyerang tentara Jepang yang sedang terkelabuhi oleh muslihat layang-layang. Bisa ditebak, tentara China menang besar dan menguasai benteng pertahanan itu dengan mudah dan murah.
Dalam perkembangannya, layang-layang telah menimbulkan masalah, meresahkan, mengganggu ketertiban umum bahkan telah merenggut korban jiwa. Masyarakat pun mendesak pemerintah untuk melakukan penertiban dan melarang main layang-layang di tempat-tempat ramai. Sekarang, bagaimana kalau anak anda merengek-rengek minta layang-layang, apa yang akan Anda lakukan? Kebanyakan dari kita akan menggelandangnya ke toko terdekat dan membelikannya, karena mudah, murah dan praktis. Padahal menurut banyak para ahli mendidik anak, cara itu dianggap sangat tidak bijaksana sama sekali. Akan lebih baik jika mengajak si anak bersama-sama ke samping rumah, mencari bilah bambu, merautnya hingga menjadi sebuah layang-layang siap terbang. Si anak akan mendapatkan sebuah pengalaman kreatif baru yang sangat berharga. Sederhana, tetapi pengaruh psikologisnya hebat. Tentunya diriringi dengan pesan agar tidak memainkannya di jalar-jalan umum.

Bangsa Miskin Tapi Sombong

KALAU negara Indonesia dibandingkan dengan negara-negara maju di Eropa, tentulah tidak adil. Bedanya jauh banget!. Tapi bolehlah jika dibandingkan dengan negara-negara dunia ketiga yang hampir sama melaratnya. Kita ambil satu contoh, misalnya dengan Sri Lanka yang tergolong miskin, tetapi tidak sombong.
Di atas kertas, negara kita lebih unggul dalam sumber daya alam, sumber daya manusia maupun pendapatan perkapitanya. Tapi jangan salah, dikutip dari New York Times, PBB pada tahun 80-an pernah menampilkan ukuran perkembangan suatu negara berdasarkan tiga indeks, yakni pandai baca tulis, panjang umur dan tingkat kematian bayi. Ternyata Sri Lanka sukses menempatkan dirinya di posisi lima setelah Belanda, Amerika Serikat, Thailand dan Kuba. Ada hal positif yang patut ditiru dari Sri Lanka, adalah soal kebijakan pemerintahnya dalam membuat program sosial bagi rakyatnya. Walaupun menjadi salah satu negara yang tergolong termiskin di dunia, tetapi mampu memberikan beberapa pelayanan gratis bagi rakyatnya. Misalnya pendidikan gratis, pengobatan gratis, ransum beras gratis, transportasi disubsidi dan tidak terlalu memberatkan rakyatnya dengan tetek bengek macam pajak. Yang lebih mengagumkan lagi, para elit politiknya tidak terus sibuk bergunjing politik yang hanya membingungkan rakyat. Mungkin, kita hanya bisa menyimpulkan, bahwa kesejahteraan tidak melulu diukur dari tingginya pendapatan perkapita suatu bangsa. Survey Merryl Linch, Juli 2007 memang menyebutkan, bahwa pertumbuhan aset orang kaya Indonesia tertinggi di Asia Pasifik. Total kekayaan individu dengan aset lebih dari US$ 1 Juta mencapai US$ 60 Milyar. Tapi yang termasuk dalam kelompok ini hanyalah para konglomerat.
Lalu, apa dan siapa yang salah di Indonesia yang katanya gemah ripah loh jinawi ini sehingga selalu berada di urutan atas negara termiskin di dunia? Sutan Takdir Alisyahbana pernah berkata, “Jangan pernah membutkikan suatu kesalahan, tetapi coba buktikan bagaimana kesalahan itu bisa dihindari”. ***

151 Hari

BARU-baru ini Bank Dunia membuat rilis berjudul “Doing Business in 2006”, salah satunya menyoroti iklim dunia perbisnisan di Negara Indonesia.
Menurut Bank Dunia, para pemilik modal yang ingin menanamkan investasinya di Indonesia membutuhkan waktu hingga 151 hari lamanya, hanya untuk mengurus segara tetek bengeknya. Karena para pemodal harus melewati 12 prosedur dari meja ke meja. Dari 26 negara yang disurvei, “prestasi” Indonesia ini hanya sedikit lebih baik jika dibandingkan dengan Laos dan Timur Leste. Karena, untuk memperlancar urusan dan perizinan, pemodal harus menyerahkan sejumlah uang. Ironisnya lagi, meski pelicin sudah diserahkan, terkadang permintaan pemodal masih belum juga beres alias tertelantarkan. Situasi ini mengarah pada aturan yang lemah dan tidak pasti, sehingga menjadi lahan subur bagi praktek-praktek culas korupsi, kolusi dan nepotisme.Padahal menurut Henry Ward Beecher, hukum dapat dihargai bukan karena ia adalah hukum, tetapi karena ia mengandung keadilan. Oleh sebab itu, jika ingin menghargai hukum, pada awalnya kita harus membuat hukum yang dapat dihargai.(***)

Prostitusi

PROSTITUSI sebuah kata tak asing di telinga yang selalu lengket dengan persoalan (maaf) ngesek, dunia malam, pelacur, PSK, lonte, perek hingga bisnis lendir. Asal katanya berasal dari bahasa Latin, pro-stituere atau pro-stauree yang berarti membiarkan diri berbuat zina, persundalan, pencabulan, gendakan dan istilah untuk perbuatan esek-esek lainnya, secara tidak sah. Usia profesi ini sama tua bangkanya dengan umur peradaban manusia. Di banyak bangsa di dunia ini, ada suatu budaya yang tidak jauh-jauh amat dengan praktek prostitusi. Mau tahu?
Pada zaman Babilonia, praktek prostitusi dipaksakan kepada banyak wanita bertujuan untuk menghormati sesembahan mereka, Dewi Mylitta. Dengan cara menggelar suatu upacara ritual yang buntut-buntutnya menjurus kepada perbuatan esek-esek juga. Kemudian di Negara India, pelaksanaan upacara-upacara ritualnya dikait-kaitkan dengan praktek prostitusi yang diperkirakan masih berlangsung hingga kini. Caranya dengan memproyeksikan kekuasaan pria sebagai dewa, sehingga relasi seks yang terjadi pada hekekatnya dianggap sebagai proses penyatuan diri Sang Dewa (bukan Dewa 19). Banyak yang menyebutnya dengan istilah prostitusi religius ala India. Selanjutnya pada masyarakat Eskimo, ada kebiasaan seperti budaya untuk menghormati tamu-tamu penting yang datang menginap di rumahnya, konon para suami menyuruh isterinya untuk menemani tidur sang tamu dengan pelayanan seks seperlunya. Kalaupun berujung pada kehamilan, bagi masyarakat Eskimo bukanlah suatu aib seperti masyarakat kita pada umumnya. Di Indonesia, pada beberapa kelompok suku di Pulau Wei Mentawai, konon sistem perkawinannya adalah dengan cara membiarkan anak-anaknya melakukan hubungan sek di luar nikah sebagai proses pendewasaan dan telah layak kawin. Selanjutnya masih konon juga, di Banjarnegara yang terkenal dengan istilah Gowokan, adalah suatu proses pendewasaan yang dilakukan dengan cara membiarkan anak lelaki berhubungan seks dengan pelacur, penari yang disebut ledek. Tentu saja, kita bakal sungkan untuk terang-terangan menyebut prostitusi adalah budaya.


Setrum

MASALAH kelistrikan sudah membikin dada sesak. Dari waktu ke waktu, juragan setrum PLN juga masih belum mampu mencari solusi terbaik untuk keluar dari persoalan basi ini. Siapa yang salah? Tanya saja pada ilalang di padang gersang. Capek, deh!
Negara Indonesia sebenarnya memiliki potensi kelistrikan yang melimpah ruah. Bentang pantai RI sepanjang 81.290 Km, sangat potensi dijadikan energi litrik. Belajar dari Jazirah Skandinavia, energi ombak terus dikaji, dikembangkan dan diproduksi komersial. Secara teori, 1 km garis pantai mampu hasilkan minimal 7,5 megawatt. Dengan bentang pantai yang dimiliki Indonesia, kira-kira dapat membangkitkan 60-70 gigawatt listrik, atau setara dengan 3 kali kapasitas listrik milik PLN sekarang. Energi angin di negara maju eropa yang memiliki kecepatan anginnya 7-8 meter/detik, dapat diubah menjadi energi listrik sebesar 1 megawatt. Indonesia yang kecepatan anginnya 5 meter/detik, kalau mau diupayakan, juga bisa menjadi energi listrik. Ada beberapa kawasan potensial seperti Bali, NTB, NTT, Sulsel dan Pantai Selatan Jawa. Potensi totalnya capai 9,29 gigawatt. Potensi lain adalah tenaga surya yang melimpah ruah di negara ini walaupun tidak 24 jam. Menurut ahlinya, pembangkit tenaga surya bisa hasilkan setrum untuk 15 ribu desa yang belum tersentuh PLN. Di Indonesia listrik tenaga surya baru hasilkan sekitar 10 megawatt. Kendalanya, terbentur pada efesiensi ekonomi, apalagi pirantinya masih impor. Harga setrum per satuan masih mahal.(**)

Summerhill School

PERNAH mendengar tentang Summerhill School? Tentu ada yang pernah tahu, dan ada pula yang sama sekali tidak tahu. Ijinkan saya untuk bercerita soal sekolah unik ini.
Alexander Sutherland Neill, pada tahun 1921 mendirikan sekolah bernama Summerhill School ini di Jerman, yang kemudian pindah ke Inggris. Sistem pengajaran yang diberlakukan di sekolah ini membebaskan muridnya untuk menentukan pilihan apa yang mereka mau dengan bimbingan guru tentunya. Buang jauh-jauh segala arahan, ketertiban, anjuran dan hukuman seperti yang diterapkan di sekolah pada umumnya. Murid dibebaskan memilih mata pelajaran yang disukainya. Konsep yang diusung sekolah ini adalah, sekolah hanya membutuhkan keyakinan penuh, bahwa anak-anak adalah makhluk yang unik. Di sekolah ini, anak-anak bisa hidup sesuka hati selama tidak mengganggu orang lain. Fasilitas yang diberikannya berupa kolam renang, bengkel kerja, laboraturium, ruang seni, theater, alat musik, ladang dan perpustakaan yang lengkap. Ternyata, di negara-negara maju Eropa, sekolah model ini banyak yang menjadi sekolah percontohan. Karena banyak alumninya yang sukses secara politis, psikologis, ekonomis, sosio kultur dan akademis. Mungkinkan sekolah model ini diterapkan di Indonesia? Mungkin saja.(***)

AK-47

SEMUA orang pasti mengenal senjata laras panjang bernama AK-47 yang telah menjadi senjata pembunuh paling ampuh di berbagai ajang pertempuran sejak tahun 1947. Senjata ini modelnya keren, efektif dan tangguh di segala medan perang.Tak banyak yang tahu, senjata ini dirancang oleh Mikhail Timoveevich Kalashnikov pada Perang Dunia II. AK-47 bermakna Automat Kalashnikov alias senjata otomatis ciptaan Kalashnikov yang diproduksi pertama kali pada tahun 1947. Bobotnya 4,8 kg, jangkauan tembak 800 meter dan tetap efektif meskipun terendam air kotor. Saat ini, lebih dari 50 negara di dunia menggunakan senjata jenis AK-47. Perancangnya lahir tanggal 10 November 1919 di Desa Kurya, Siberia anak seorang petani miskin sebagai anak bungsu dari 17 bersaudara. Tak tamat SMA dan bekerja di bengkel Kereta Api hingga ikut wajib militer tahun 1938 dan tamat pendidikan teknik tank. Ketika dikirim ke medan perang, dia alami luka parah dan dirawat di rumah sakit. Dalam perawatan medis itulah dia merancang AK-47 dan akhirnya diproduksi massal yang membawanya mendapat pangkat kehormatan, Mayor Jenderal. Ironisnya, dimasa tua dia hidup sederhana, karena hak patennya diserahkan kepada negara. Jika tidak, sudah pasti dia akan menjadi Milyuner. Dia hanya berpesan: “Aku tetap bisa tidur nyenyak. Karena aku merancang AK-47 untuk membela diri, bukan untuk membunuh. Jika banyak yang terbunuh oleh senapan ini, itu adalah kesalahan politisi yang tak mampu mencapai kesepakatan damai dan memilih cara kekerasan untuk memecahkan masalah mereka".

Pemimpin Besar

MEMINJAM pemikiran Priyono B. Sumbogo seorang penulis kreatif Indonesia menyebutkan, “Sejarah mencatat kekuasaan bukanlah wilayah orang-orang suci, bertagwa, bermoral, jujur dan bijaksana. Semua itu tidaklah penting”.
Dalam sejarah para pemimpin besar dunia, 9,99 % diantaranya adalah berjiwa penjajah. Logikanya, seorang penjajah pasti bukan orang suci, bukan orang bertaqwa, bukan orang jujur dan bukan orang bijaksana. Kita “sepakat”, jika seorang penjajah itu kejam, jahat dan pasti pembunuh. Selaras dengan Nicolo Machiavelli seorang pemikir besar dunia berkata,
“Agar dapat membangun kekuasaan yang kokoh, seorang raja harus tega membunuh”.
Anda pasti pernah dengar nama Jengis Khan pemimpin Mongol yang berasal dari suku pengembara kecil yang akhirnya mampu menguasai lebih dari separuh dunia karena jiwa penjajahnya. Hebat. Kemudian Iskandar Zulkarnain atau Alexander The Great, untuk menjadi pemimpin Imperium Macedonia sebagai negara yang besar, disegani dan ditakuti sepanjang sejarah dunia, dia harus membunuh bapaknya sendiri dan memperluas daerah kekuasaannya dengan cara menjajah negara lain. Ada lagi pemimpin bengis bernama Hitler yang sangat mengagungkan bangsa Aria-nya, sehingga bangsa Yahudi pun dibasmi. Hitler dikenal sebagai orator ulung dan diktator pengobrak-abrik dunia, sehingga sangat pantas jika disebut sebagai penjahat. Sejarah mencatat pula nama Musolini yang dikenal sebagai kriminal bagi dunia karena jiwa penjajahnya, tetapi dia adalah tonggak sejarah keagungan Imperium Romawi yang terus harum hingga saat ini di lembar-lembar buku sejarah dunia. Nah, yang terakhir adalah Bush, presiden AS yang boleh jadi dianggap penjahat bagi negara-negara timur seperti Irak, Iran, Libya dan negara-negara lain yang tak sejalan dengan kepentingan negaranya. Jika ada negara yang tidak sepaham pula dengan isi otak dan pemikirannya, sudah pasti bakal dia usilin terus. Anda sepakat dengan saya bahwa mereka itu orang jahat? Sepakat tidak sepakat adalah jawaban yang objektif. Namun, sejak dahulu kala negara-negara hebat dan maju di Eropa atau Jepang di Asia mampu menjadi negara kuat, karena jiwa penjajah para pemimpinnya. Kerajaan-kerajaan besar Nusantara yang terkenal hebat dan kuat pun, karena jiwa penjajah para raja-rajanya. Bukan malah dijajah, sehingga harus kehilangan wilayah teritorialnya. Setelah membaca tulisan ini, Anda bebas merenung, berpikir, membandingkan dan bebas pula untuk tidak berbuat apa-apa.

Cerita Dari Mongolia

JIKA bicara soal Mongolia, maka tidak akan terlepas dari keunikan dari negara kecil ini. Luasnya hanya sekitar ¾ daratan Indonesia dengan penduduk kurang lebih 3 juta jiwa, alias hanya terdapat 2 jiwa /kilometer. Karena geografisnya yang unik juga, maka banyak penduduk yang tinggal di perkotaan. Apanya yang unik?Luas daratannya yang kebanyakan berada di dataran tinggi pada 500 meter di atas permukaan laut dan tidak berpenghuni, maka dihuni oleh hewan-hewan ternak. Saat ini jumlah ternak di Mongolia lebih dari 32 juta ekor berupa kambing, domba, sapi, kuda dan onta. Jika diperbandingkan antara jumlah penduduk dengan jumlah ternak di Mongolia, maka 1 manusia berbanding dengan 11 ekor hewan. Wah, unik banget. Meskipun begitu, sejarah peradaban dunia mencatat nama-nama pemimpin hebat dan besar seperti Jengis Khan, Kubliai Khan dan Timurleng. Namanya pernah besar pada abad 13 di bawah kekuasaan Kubliai Khan, tetapi langsung meredup seiring dengan membesarnya nama Uni Sovyet yang sudah bubar pada tahun 1991 silam dan Republik Rakyat China. Mongolia merupakan salah satu negara di Asia timur antara Siberia, Rusia di utara dan China di selatan yang jarang disebut-sebut namanya

Playboy

MAJALAH yang katanya khusus untuk orang dewasa yang kadang-kadang juga banyak dibaca oleh anak-anak ini, sempat membuat panas atmosfir Indonesia. Arus penolakan terhadap kehadirannya, terus menggema hingga akhirnya berujung di pengadilan.Konon, di Asia ini hanya ada beberapa gelintir negara yang dipercaya menduplikasi majalah Playboy versi aslinya. Salah satunya adalah Jepang. Selanjutnya di Negara Indonesia yang penduduk muslimnya terbesar di dunia ini, majalah Playboy versi local beredar dan terus mendapatkan tantangan. Perdebatan terus berlanjut dengan berbagai alasan dan sudut pandang, salah satunya berargumen bahwa foto-foto syur yang tampil bukanlah pornografi, tetapi seni. Entahlah. Sementara itu di China, Korea Selatan, India, Myanmar, Malaysia, Singapura dan Brunai Darusallam adalah negara-negara yang melarang menjual dan mengedarkan majalah yang suka banget mengeksploitasi gambar-gambar tak senonoh ini. Selanjutnya, negara-negara seperti Austria, Hongkong dan Taiwan pernah punya majalah Playboy versi setempat. Tapi kini katanya tidak lagi terbit karena banyak diprotes. Bagaimana kabarnya dengan majalah Playboy versi Indonesia?

Bangsa Perokok Berat

ROKOK oleh kebanyakan orang disebut sebagai racun. Ironisnya, kebanyakan orang adalah perokok berat. Seperti di Arab Saudi, menurut penelitian Abdullah Al-Budah negara gurun pasir ini setiap tahunnya membutuhkan tidak kurang dari 40 ribu ton tembakau. Astaga!Negara Islam itu membutuhkan tembakau sebesar itu karena sekitar 600.000 wanita Arab Saudi adalah perokok. Jika dihitung secara keseluruhan, maka jumlah total perokok di negara itu adalah 6 juta orang. Diperkirakan setiap tahunnya ada 23 ribu orang mati akibat merokok. Padahal, setiap tahun pula demi asap beracun ini orang Arab mengeluarkan 12 Milyar Riyal atau setara dengan Rp 28,8 Trilyun. Setara dengan 28 ribu masjid atau sekolahan jika per unitnya dibangun dengan biaya Rp 1 Milyar. Tetapi uang sebear itu bagi negara makmur ini bukanlah besar. Karena meskipun tanahnya hanya hamparan gurun pasir, tetapi negara ini mampu menghasilakn buah-buahan, korma, gandum dan barli yang bernilai tinggi. Selain itu, produksi minyak, gas, emas, perak dan besi mmbawa negara ini mampu mencapai income percapita sebesar $ 191 Bilyun pada tahun 2002 saja. Wajar, jika negara pengekspor minyak mentah terbesar di dunia ini mampu membiayai proyek-proyek besar dan menjadikannya sebagai negara termakmud di dunia yang membuat rakyatnya manja. Sehingga untuka tenaga kerja pun harus didatangkan dari luar negeri, termasuk dari Indonesia.

"SARUNG"

ADA cerita yang diragukan kebenarannya, tentang seorang pemuda Sarjana Hukum (SH) setelah lulus kuliah memilih hidup di sebuah kampung paling pelosok, terisolasi, terkucil dan terpencil. Dia satu-satunya sarjana yang ada di situ, mantan aktivis kampus terkenal dan disegani. Kesibukannya kini hanya membuka warung kelontong di tengah kampung warisan bapaknya, tetapi dia bisa cepat kaya raya dan hartanya berlimpah ruah. Karena gelarnya, dia sangat dihormati, sering dimintai pendapatnya, bahkan gaya hidupnya banyak ditiru orang kampung. Misalnya, yang dulunya dia tidak suka pakai “Sarung”, kini sepanjang hari menggunakannya. Tidak ada yang tahu alasan mengapa dia suka sekali pakai sarung. Tetangganya hanya tahu, setelah dia pakai sarung, hidupnya menjadi makmur dan hartanya berlimpah ruah.
Pada suatu sore, dia didatangi sekelompok pemuda-pemudi kampung yang kesemuanya pakai sarung. Diluar dugaan, mereka mengaku sangat bangga memakai sarung seperti sekarang ini dan berharap bisa ikut cepat kaya raya. Aparat desa seperti Pak RT, Pak RW, Pak Kadus, Pak Lurah dan Pak Kades berang melihat banyak warganya pakai sarung. Dipanggillah si penyebar pertama wabah sarung ini untuk menghadap. Setelah menerima penjelasan soal sarung, akhirnya para aparat desa luluh hatinya. Memakai sarung ternyata enak dan dia memutuskan untuk ikut-ikutan bersarung, siapa tahu bisa segera hidup makmur. Sampailah pada saatnya semua warga di kampung memakai sarung, tak peduli tua, muda, laki-laki, perempuan, anak-anak, bahkan kakek-kakek dan nenek-nenek yang sudah bau tanah pun pakai sarung. “Sarung” mewabah di kampung kecil itu.
Pak Camat setelah menerima laporan, tengsin berat dan memanggil Kadesnya untuk dimintai keterangannya soal wabah nyleneh itu. Pak Kades menghadap camat dengan sarungnya. Anehnya, Pak Camat malah terpesona dan melupakan amarahnya dan ikut tergila-gila pakai sarung sembari berharap segera banyak harta. Pak Bupati yang sudah mengetahui wabah kurang patut ini juga murka di ruang kerjanya yang dingin ber-AC. Camat dipanggil untuk menghadap guna diintrogasi. Tetapi setelah camatnya menghadap pakai sarung, Pak Bupati terpesona dan akhirnya tertular pakai sarung sambil berharap kekayaannya kian bertambah. Pak Gubernur awalnya uring-uringan, ikut-ikutan pakai sarung juga setelah melihat penampilan bupatinya menghadap pakai sarung, orientasinya ingin hartanya tak terhitung. Terakhir, walaupun Pak Presiden sempat ngerusing, tapi melihat para menteri, pejabat negara dan seluruh rakyat di negarnya semua pakai sarung, akhirnya dia pun mengiyakan pakai sarung, dengan harapan pundi-pundi kekayaannya menggunung tak habis dimakan tujuh turunan. Secara nasional, sarung telah menyebar di semua lini akibat hukum yang berlaku di negara itu tak jelas dan tak tegas soal “Sarung”. Mungkin konotasinya, hampir sama persisnya dengan wabah korupsi dan penegakkan hukum dewasa ini.