23 Juni 2010

C A C A T

“Jika ada orang yang tidak merasa bahagia karena kecacatannya, dia bisa memperoleh kebahagiaan dengan berbuat kebaikan”.(Edmund Burke)

DIA mencoba tidak menyesali kecacatan, dengan terus mengucap syukur. Tapi dunia memaksanya untuk kehilangan kepercayaan diri. Di sepanjang hidup yang telah dilaluinya, ribuan keluhan, tanda tanya dan penyesalan mengalir dari bibirnya. Kecacatan yang dimilikinya telah berhasil membunuh sejuta potensi dalam dirinya. Dia telah terpuruk dalam pergumulan jiwa yang panjang.
Tulisan ini sengaja saya buat dengan harapan ada saudara-saudara saya yang cacat (fisik/non fisik) membacanya. Karena, dalam sejarah, banyak ditemukan contoh orang-orang hebat yang mampu melakukan pekerjaan bagi umat manusia dunia ini. Misalnya, Beethoven yang sudah tua dan tuli, namun mampu menggubah dan menghasilkan lagu-lagu yang terus abadi sepanjang masa. Abraham Lincoln, presiden AS ke-16 konon memiliki roman muka yang tidak tampan sama sekali. George Washington, pahlawan terbesar AS, memiliki kaki tidak sempurna alias pincang. Mozart, manusia paling jenius di dunia musik, hidupnya tak sempurna hingga harus mati muda. Di dunia komposisi piano, ada nama Chopin, dialah yang dianggap terhebat di dunia yang hidupnya penuh kesepian karena terlalu takut say I love You. Dia pria paling minder di depan wanita. Sebelum Chopin meninggal karena TBC di Pulau Majorca, mengakui kejeniusan Mozart.
Thomas Alfa Edison, penemu terbesar di dunia pernah diusir dari sekolahnya karena dianggap ediot. Helen Keller, dia buta, tuli, dan bisu, tapi lulus dari Radcliffe College di tahun 1904 with honour, dan jadi ilmuwan terkenal. Stevie Wonder yang buta jadi penyanyi terkenal dunia. Gus Dur, bisa menjadi Presiden RI. Tentunya masih banyak lagi orang-orang terkenal, tapi cacat.
Cacat ada dua, yakni fisik dan non fisik. Di negeriku, kebanyakan orang cacat fisik termarginalkan dan memiliki peluang sangat kecil untuk mendapatkan jabatan dan kedudukan politik hingga ke parlemen. Ironisnya, orang yang cacat moralnya seperti koruptor dan pelaku tindakan bejad lainnya malah diterima, dihormati dan disembah oleh para penjilat. Nah,Lho.(***)

Tidak ada komentar: