07 Agustus 2010

Mamang Bakso

“Orang-orang baik di dunia ini biasanya bukanlah orang yang istimewa”.(Thomas Hardy)

TING..ting…ting…! Penjual bakso keliling sedang melata pelan dengan gerobaknya di gang-gang sempit higga ke ujung jalan. Dentingan bunyi monoton itu ditujukan untuk orang-orang yang lagi istirahat, dan yang ingin beranjak ke peraduan. Aroma khas menyengat campuran bumbunya cukup mampu mengembangkan cuping hidung. Sebagai pertanda, perut masih mampu menerima semangkok bakso lagi. Melalui dentingan bunyi mangkok itu pula, mamang bakso berharap ada orang yang memanggil namanya. Entah dari jendela yang terbuka sedikit, atau pintu rumah sambil mengintip lewat singkapan gorden. Tak jarang, mamang bakso ini dirundung kekecewaan. Suara panggilan untuknya tak kunjung datang.padahal jemarinya sudah lelah memukuli mangkok dengan sendoknya. Kakinya telah ngilu mendorong bakso mengejar rejeki. Ada keyakinan besar dalam hatinya, Tuhan senantiasa menyebarkan rejeki-Nya dimana-mana.
Itulah cerita tentang mamang bakso. Menjadi dirinya, bukanlah untuk disebut pahlawan. Namun, memiliki mental seperti mamang bakso pantas bermental pahlawan, paling tidak bagi keluarganya. Sebab, kalo dia bermental bangsat, tak akan tahan dia mendorong gerobak bakso hanya untuk memungut beberapa puluh ribu rupiah saja. Jika dia bermental maling, mustahil dia mau bekerja sesederhana itu. Kalo dia bermental koruptor, mustahil dia sudi memeras keringat untuk pekerjaan itu. Kalau dia bermantal bandar judi, tak mungkin dia mau mengocok tepung dengan racikan bumbu-bumbunya. Karena bandar judi lebih suka mengocok kartu, dadu, longfu dan kolok-kolok. Mamang bakso juga bukan bermental anarkis yang gemar membuat onar, karena dia selalu tersenyum dan menebarkan persahabatan.
Itulah mamang bakso, sesosok manusia yang menggambarkan keluguan dan kejujuran. Tindakan ekonominya juga spekulatif dan sangat sederhana yang mendemonstrasikan keyakinan murni tentang “Rejeki di Tangan Tuhan”. Dia bukan orang yang bangga menilep uang negara untuk memperkaya diri secara haram. Mamang bakso telah memberi pelajaran tentang kejujuran, ketabahan dan kemuliaan bagi orang-orang yang berfikir ingin menjadi baik.(***)

Tidak ada komentar: