07 Agustus 2010

Pohon Kehidupan


“Pohon yang dilihat oleh orang bodoh, tidak sama dengan pohon yang dilihat oleh orang bijaksana”. (William Blake)

BAGI yang pernah menonton sebuah film pendek berjudul The Giving Tree (Pohon Pemberi Kehidupan), film tersebut mengungkap kisah sederhana dan menarik mengenai sebatang pohon yang mengasihi seorang anak lelaki.
Diceritakan, ketika anak itu masih kecil, ia berayun-ayun pada dahan pohon tersebut, memanjatnya, memakan buahnya, dan tidur dalam keteduhannya. Hari-harinya penuh dengan kebahagiaan dan keceriaan. Pohon itu sangat menikmati tahun-tahun tersebut. Namun setelah anak itu bertambah besar, waktu yang dilewatkannya bersama pohon itu semakin sedikit.
"Ayo kita bermain," ajak pohon itu pada suatu hari. Tetapi pemuda itu hanya sibuk ingin mencari uang.
"Ambillah buahku dan juallah," kata pohon itu lagi. Pemuda itu melakukannya, dan pohon itu gembira.
Lama pemuda itu tidak kembali, namun pohon itu tersenyum saat melihat pemuda itu pada suatu hari datang menghampirinya. "Ayo, kita bermain!" sapa pohon itu.
Namun pemuda itu sudah semakin dewasa dan merasa bosan dengan dunianya. Ia ingin melepaskan diri dari semua itu. "Potonglah aku. Ambillah batangku yang besar dan buatlah sebuah perahu. Maka kau akan dapat berlayar,” kata pohon itu. Pemuda itu melakukannya dan pohon itu gembira.
Musim demi musim berlalu, musim panas dan dingin silih berganti. Hari-hari yang berangin dan malam-malam yang sepi terus berputar, dan pohon itu terus menunggu pemuda itu. Pada suatu hari, pemuda itu kembali. Kini ia sudah terlalu tua dan letih untuk bermain, atau lelah mengejar kekayaan atau mengarungi lautan. Dia sudah terlalu tua untuk itu. "Aku masih mempunyai tunggul yang cukup baik, kawan. Kau dapat duduk diatasnya dan beristirahat.," kata pohon itu. Orang tua itu pun melakukannya, dan pohon itu gembira. Bagi saya, pohon itu bisa digambarkan sebagai seseorang yang telah memberikan banyak pengorbanan untuk kehidupan saya. Sudah seberapa banyakkah orang yang telah mengorbankan sebagian dari hidupnya agar orang lain dapat tumbuh, menggapai cita-cita, memperoleh kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup? Jawabannya, sangat banyak. Terima Kasih Tuhan. Untuk setiap mereka, dan nama-nama mereka tak akan cukup dimuat di halaman ini.(**)

Tidak ada komentar: