19 Februari 2011

J o k i

“Lebih bijksana menghindari ketidakadilan dengan tenang, daripada mengatasinya dengan bertengkar”. (Francis Beaumont)

TERLALU sering mendengar kata joki. Bukan hanya di dunia olahraga berkuda istilah joki ini dikenal, namun di dalam kehidupan sehari-hari juga cukup akrab di telinga. Apalagi sekarang, istilah joki seperti sudah membudaya.
Ketika kita mendengar kata joki balapan kuda, tidak ada reaksi apa-apa, apalagi protes. Tapi kalau sudah mendengar Joki CPNS, Joki Sipenmaru (seleksi penerimaan mahasiswa baru), dan yang akhir-akhir ini amat beken adalah Joki Napi (Narapidana). Joki CPNS marak terdengar saat pemerintah sedang membuka lowongan pekerjaan di lingkungan pemeirntahan. Joki Sipenmaru juga sering terdengar saat penerimaan mahasiswa di tahun ajaran baru. Sedangkan Joki Napi terdengar kencang ketika baru-baru ini terungkap kasus pertukaran Narapidana dengan orang lain dengan imbalan sejumlah uang di Rutan Bojonegoro.
Jika melihat besarnya imbalan yang diperoleh oleh Joki CPNS, Joki Sipenmaru, maupun Joki Napi, sepertinya ini adalah peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Jika saat ini sudah ada perusahaan seperti CV atau PT yang menyediakan jasa tenaga kerja bidang scurity, pembantu rumah tangga hingga baby sister, yang iklannya banyak dipasang di media massa. Maka pada suatu saat nanti, di negeri yang makin aneh ini, mungkin akan ada perusahaan serupa yang bakal menyediakan jasa Joki, yang iklannya juga banyak dipampang di banyak media massa. Misalnya: “ANDA MEMBUTUHKAN JOKI CPNS, JOKI SIPENMARU, JOKI NAPI DLL? KAMI SIAP MENYEDIAKAN JOKI BERSERTIFIKAT, BERPENGALAMAN DAN BERPENDIDIKAN. DIJAMIN ANDA PUAS” atau Ketik REG (Spasi) JOKI, Kirim ke 007.(fb:Anto Winarno)

Tidak ada komentar: