02 Mei 2013

Duduk Tenang

"Segala permasalahan yang terjadi disebabkan ketidaktahuan manusia untuk bagaimana Duduk Tenang”. (Blaise Pascal,1623-1662, Filsuf dan Matematikawan Prancis abad ke-17). PERANG enam hari pada tahun 1967, antara Israel versus Mesir, Syria, dan Yordania, benar-benar menjadi perhatian dunia, terutama insan pers. Seorang wartawan sempat bertanya kepada mantan Perdana Menteri Inggris, Harold Macmillan, apa pendapatnya tentang konflik Timur Tengah itu. Tanpa ragu sang negarawan mengatakan “Tak ada masalah di Timur Tengah”. Kontan si wartawan tercengang dengan jawaban itu. “Apa maksud Anda tak ada masalah di Timur Tengah? Tak tahukan Anda sedang terjadi perang yang begitu ganas? Tak sadarkah Anda bahwa selama ini kita sedang berbicara ini, bom-bom jatuh dari langit, tank-tank meledakkan segala sesuatu, dan prajurit diberondong peluru. Sudah banyak yang tewas maupun terluka. Apa yang Anda maksud dengan tak ada masalah di Timur Tengah?” tanya si wartawan penasaran. Dengan sabar negarawan yang berpengalaman itu menjelaskan. “Sebuah masalah adalah sesuatu yang memiliki solusi. Nah, ternyata apa yang terjadi di Timur Tengah idak ada solusi. Karenanya hal itu tidak bisa dikatakan sebagai sebuah masalah”. Si wartawan tertegun. Berapa banyak dari kita yang menghabiskan waktu untuk masalah yang sebenarnya bukan masalah. Aksi anarkis di Palopo yang dipicu persoalan Pilkada tak seharusnya terjadi jika pihak yang tak puas dapat menahan diri. Kejadian mempertontonkan tindak kekerasan ini sebenarnya bukan pertama kali terjadi. Banyak fasilitas umum, gedung-gedung perkantoran yang notabenenya dibiayai uang negara hancur. Negara seakan lumpuh tak mampu berbuat apa-apa. Ke mana Negara yang dulu dengan gagah menindas perbedaan dan konflik-konflik? Kemana perginya budaya musyawarah dan mencapai? Semua itu karena ketidakmampuan kita semua pihak untuk bagaimana belajar “Duduk Tenang”. (**)

Tidak ada komentar: