06 Desember 2013

CEWEK MATRE

“Jauh lebih baik memiliki harta yang ada di tangan kita, daripada memiliki harta yang ada di angan-angan kita”. (Anto Winarno) SESUNGGUHNYA, yang disebut cewek matrealistis (dalam pengertian ngawur) adalah sesuatu yang bersifat matrial, atau istilah lain adalah bahan bangunan seperti pasir, oker, semen dan lain sebagainya. Jadi kalau ada cewek matrealistis itu pantesnya diaduk-aduk dengan semen dan pasir, kemudian diputer-puter sampai rata. Dalam definisi lain, matrai adalah sebuah benda kecil mirip perangko yang harus ada di setiap dokumen resmi, dan surat-surat penting seperti promes atau surat perjanjian dan Wesel. Jadi, Cewek matre itu sangat tepat jika diistilahkan sebagai cewek yang sudah tersurat (ditakdirkan) bakalan nempel, kalo untuk urusan wesel. Tapi sesungguhnya, tidak ada istilah cewek matre dalam percintaan, jika kedua belah pihak saling pengertian antara satu dengan yang lainnya. Kaburkan sikap egoisme dan ingin menang sendiri. Dalam hidup, harus take and give. Tapi pada faktanya, kemucnulan cewek matre dalam dunia percintaan tidak dapat dihindari dan menjadi momok menakutkan bari cowok-cowok yang kantongnya cekak alias berdompet tipis. Karenanya, tak berlebihan, jika Persatuan Tukang Bangunan Indonesia (PTBI) menyarankan, supaya cewek matre ini cocoknya kawin dengan pemilik toko matrial. Dengan mahar sperangkat batu bata, semen dan pasir dibayar tunai. Kemudian, muncul pertanyaan, mengapa gelar matre kerap disematkan kepada cewek, bukan kepada cowok? Jawabannya, mungkin karena pada umumnya cowok tidak suka beli matre, tapi lebih suka beli lotre alias togel. Hehehehe…Just Kidding. Saya tiba-tida takut dilemparin batu sama para cewek matre. (*)

Tidak ada komentar: