21 Mei 2009

Kapak, Gergaji, Palu dan Api

“Kekuatan dan ketepatan akan menaklukkan segalanya.(Benjamin Franklin)

PADA suatu hari, berjalan-jalanlah Kapak, Gergaji, Palu dan Nyala Api dalam cerahnya Minggu pagi di suatu daerah yang sangat dirahasiakan. Sesampainya di daerah kering, perjalanan mereka terhadang oleh sebatang baja yang melintang di tengah jalan sehingga menghentikan langkah mereka. Bermodalkan kekuatannya masing-masing, mereka berusaha untuk menyingkirka baja tersebut.
“Tak usah khawatir, aku yang akan membereskannya,” ujar Kapak sambil menghantam baja itu bertubi-tubi. Namun, tak membuahkan hasil sama sekali, bahkan mata Kapak malah sompel. Kapak mundur teratur dengan rasa malu.
“Sepertinya harus aku yang musti turun tangan. Minggir, biar kubereskan baja ini,” tegas Gergaji sambil menggorok baja keras itu dengan gigi-giginya. Hasilnya sama saja, malah giginya pada rontok ke tanah. Gergaji pun menyerah dengan gigi ompong.
“Sudah kubilang, kalian tidak akan mampu menyingkirkan baja itu. Biar aku saja yang menyelesaikannya. Sangat mudah bagiku,” kata Palu bernada sombong sambil menghantam berkali-kali baja itu. Jangankan penyot, justru kepala Palu yang benjol disana-sini. Palu pun mengakui kehebatan baja dan menyingkir menjauh.
Sementara itu, Sang Api yang sedari tadi tak banyak bicara dan setia mendengar pertentangan teman-temannya kini ikut bicara. “Jika diijinkan, aku akan mencoba membantu kalian menyingkirkan baja ini,” ucap Api sambil melingkarkan pelukannya pada baja itu. Api mendekapnya erat-erat tanpa melepaskan sekejap pun. Akhirnya, baja yang keras itu pun akhirya lumer. Baja mencair dan mereka kembali melanjutkan perjalanannya.(**)

Tidak ada komentar: