07 Juli 2009

C O N T R E N G

“Di dalam negara yang memiliki pemerintahan baik, kemiskinan adalah sesuatu yang memalukan. Di negara yang punya pemerintahan buruk, kekayaan merupakan sesuatu hal yang memalukan”. (Confusius)

NOTHING tobe gotten without pain, except poverty. Tidak ada sesuatu hal pun yang dapat diperoleh tanpa adanya kerja keras, kecuali kemiskinan semata.
Contreng Nasional sudah dilakukan bangsa ini guna memilih pemimpin bangsa untuk lima tahun ke depan. Jika sejenak memasang kuping mendengar jeritan rakyat jelata, lebih banyak lagu apatis ketimbang nada optimis. Kata mereka, kehidupan tak akan berubah. Siapa pun pemimpinnya (seperti yang sudah-sudah), sekolah, kesehatan dan harga sembako tetap akan mahal. Di jalan-jalan raya, orang-orang bermobil mewah tetap saja akan hilir mudik, di hotel-hotel mewah mereka berpesta pora menghamburkan rupiah. Padahal masih banyak orang yang keleleran kelaparan, tak punya rumah, dan pakaiannya compang-camping, hidup tak menentu di kawasan kumuh dan tak sanggup mencicipi mahalnya pendidikan, mahalnya harga obat, tubuh tak bergizi, badanya kurus kerempeng, otaknya tolol. Lagu pesimis rakyat jelata, tetap berkumandang indah entah sampai kapan. Masih adakah suara optimis?
Tentu saja masih ada. Tapi bukan suaranya rakyat jelata, melainkan suara para elit politik yang selalu jual bacot rakyat akan makmur jika mencontreng si A, rakyat akan sejahtera jika mencontreng si B, dan rakyat akan sentosa jika mencontreng si C. Adalah lagu usang yang sudah sejak dahulu kala dinyanyikan para elit politik. Padahal…
Baru-baru ini PBB menyajikan catatan kelam tentang tragedi kemanusiaan, bahwa sebesar 150 juta anak di dunia mengalami kekurangan gizi, miskin pendidikan, miskin harta dan menjadi alat eksploitasi orang-orang yang miskin moral. Nah, khusus di Indonesia jumlah penduduk miskin relative yang berpenghasilan kurang dari US$ 2 per hari menurut standar Bank Dunia, jumlahnya mencapai 60 persen. Disebutkan pula, bahwa sekitar 20-30 persen dari kelompok ini terkungkung dalam kemiskinan absolute, kurang sandang, kurang pangan, kurang papan, kurang air bersih, kurang pendidikan, kurang kesehatan dan kurang alat transportasi. So? Marilah kita berharap, atau hanya sekedar bermimpi.(***)

Tidak ada komentar: