27 November 2012

CAFE SAMPAH

“Orang-orang beradab dapat membicarakan tentang segalanya, karena bagi mereka tidak ada hal yang tidak rasional” (Clive Bell) DI JERMAN, setiap tahunnya ada satu juta ton sampah elektronik yang dibuang masyarakat. Dari jumlah tersebut, umumnya kerusakan barang elektronik yang dibuang itu hanya kerusakan kecil yang masih dapat diperbaiki. Namun, budaya konsumtif menjadikan masyarakat menjadi malas untuk sekedar memperbaiki kerusakan kecil itu. Menyadari makin bertumpuknya limbah elektronik itu, sebuah organisasi swadaya masyarakat di Kota Köln, yang aktif dalam upaya perlindungan lingkungan, baru-baru ini membuka sebuah Café Reparasi untuk menunjukkan sikap menentang budaya sekali pakai, yang membuat semakin menggunungnya tumpukan sampah. Sekitar 40 anggota yang bekerja sukarela terlibat dalam café yang diberi nama Dingfabrik. Mereka menawarkan lokakarya kerajinan tangan dan pertukangan kepada anak-anak dan juga orang dewasa secara gratis. Di tempat ini diajarkan pula bagaimana memperbaiki barang-barang elektronik sehingga bisa dipakai kembali namun tentu bukan pula menjadi tempat usaha perbaikan barang. Pendek kata, Café Reparasi bukanlah saingan bagi mereka yang menawarkan jasa reparasi, seperti reparasi radio atau televisi. Yang ditangani Café Reparasi terutama perangkat yang biasanya akan dibuang. Di sini, para pengunjung mendapat pengarahan, bimbingan dan dukungan untuk memperbaiki sendiri peralatan mereka yang rusak. Para relawan di Café Reparasi berusaha menanamkan rasa tanggungjawab atas penggunaan barang-barang konsumsi. Karena dewasa ini, banyak produsen memperoduksi perangkat yang hanya tahan untuk beberapa jangka waktu. Jadinya, konsumen diharapkan memilih barang yang lebih mahal namun tahan lama dan jika nantinya harus diperbaiki jatuhnya juga tidak terlalu mahal dibanding dengan harga beli baru. (***)

Tidak ada komentar: