03 Agustus 2012

Ngobrol Dengan Dinding

"Prilaku yang diperlihatkan seseorang, sesungguhnya adalah terjemahan dari jalan pikirannya". (John Locke) BETAPA banyaknya orang yang sudah menderita Demam Facebook dan Twitter. Fasilitas ini telah menjadi tempat menumpahkan kebahagiaan, kekesalan, kalimat-kalimat pujian hingga makian, termasuk rangkaian kata-kata doa. Jika dulu ketika FB dan Twitter belum ada, kita curhat kepada orang-orant terdekat, juga berdoa di tempat-tempat layak seperti tempat-tempat ibadah. Namun kini, ketika FB dan Twitter telah menyediakan kepraktisan. Banyak dari mereka yang eksis di media jejaring sosial ini, memilih berdoa di dinding FB dan Twitter. Alasannya mungkin karena Tuhan itu Maha Tahu dan kita boleh menghaturkan doa kapan pun, dimana pun dan lewat media apa pun. Kemudian, dinding FB dan Twitter juga menjadi perantara bagi mereka yang sedang kasmaran untuk menyampaikan perasaannya kepada sang pujaan hati. Ungkapan cinta dan rindu ditumpahkan di dindingnya. Tak masalah memang, namun apa jadinya jika orang yang yang dituju tidak memiliki akun FB atau Twitter? Namun begitulah faktanya, FB dan juga Twitter telah menjadi fenomena yang bisa membuat seseorang kecanduan. FB dan Twitter juga telah menyebarkan virus budaya acuh. Banyak anak, suami, istri, pacar dan teman yang diacuhkan saat ngobrol, karena lawan bicaranya keasyikan mengupdate status di dinding FB dan Twitter lewat HP. Mau beranjak tidur, pegang HP, dan ketika terbangun dari tidur pun langsung menyambar HP. Bahkan ketika akan memulai aktifitas pun diawali dengan mengupdate FB dan Twitter. Demam FB dan Twitter telah melanda, mengalahkan demam artis dan gaya hidup remaja Korea. Demam yang satu ini disinyalir telah melanda dunia. Demam yang tidak bisa diobati oleh obat-obatan yang dijual di apotik. Demam yang menuntut kita untuk bijaksana dalam menyikapinya.(**)

Tidak ada komentar: