02 April 2009

Bijaksana ala Al Ghazali

MATEMATIKA langit banyak sekali mengajarkan logika terbalik. Dari nilai-nilai kearifan lokal (Jawa) misalnya ada ungkapan; wani ngalah luhur wekasane, orang yang berani mengalah akan terhormat di belakang hari.
Kalau menurut matematika bumi, mengalah sama saja dengan kalah, berarti lemah . Tetapi menurut matematika langit, mengalah adalah kekuatan,karena hanya orang kuat yang bisa mengalah. Mengalah berbeda dengan kalah, orang yang bisa mengalah biasanya menang dibelakang, orang yang menang-menangan biasanya akhirnya malah kalah. Nah nilai-nilai kearifan universal banyak sekali dijumpai, di ayat kitab suci, hadits maupun maqalah atau kata-kata mutiara. Berikut ini contohnya:
“Barang siapa (pemimpin) yang rendah hati, ia akan diangkat martabatnya oleh Tuhan, dan barang siapa (pemimpin) sombong, ia akan dijatuhkan Tuhan”.
Kemudian:
“Cintailah kekasihmu sederhana saja, siapa tahu di belakang hari ia justeru menjadi orang yang paling kau benci, dan bencilah musuhmu sederhana saja, siapa tahu di belakang hari ia justeru menjadi orang yang paling kau cintai”.(Al Ghazali)

Tidak ada komentar: