23 April 2009

Fenomena Artis Caleg

“Seorang politikus memikirkan pemilihan yang akan datang. Seorang negarawan memikirkan generasi yang akan datang.(JF. Clarke)

PEMILU Legislatif 2009, telah menjadi ajang berekspresi para artis untuk mengaktualkan diri dengan alasan ingin berbuat bagi bangsa dan negara. Belum ada konfirmasi lebih lanjut, apakah pencalegan mereka benar-benar ingin berbakti pada pertiwi, atau mengincar kekuasaan dengan fasilitas VIP (veri important person). Atau, karena mereka mulai sudah tak laku di dunia hiburan kemudian pingin mencari sumber penghidupan baru?
Misalnya, Partai Damai Sejahtera (PDS) mengusung caleg dari kalangan artis seperti Thessa Kaunang, Ricky Jo, Tamara Geraldine dan Ronny Pangemanan, boleh dikatakan sebagai artis karena sering nonogol di TV sebagai komentator bola di TV. Selanjutnya Partai Golkar, mengusung Jeremy Thomas, Tantowi Yahya dan Nurul Arifin. Di Partai Demokrat ada Venna Melinda, Tere, Angelina Sondakh dan Adjie Massaid. Selanjutnya si Moncong Putih PDI Perjuangan(PDI-P) mengusung Miing Bagito, Rieke Dyah Pitaloka, Eddo Kondologit dan Sonny Tulung. Tak Ketinggalan partai berlambang Ka’bah, PPP mencalegkan Ratih Sanggarwati, Okky Asokawati, Feryy Irawan, Evi Tamala, Mieke Wijaya, Emilia Contessa, Marissa Haque dan Kristina. Partai Hanura, ada Gusti Randa, Anwar Fuadi dan Elsa Syarif yang sering nampang di TV sebagai pengacara kondang. Partai yang paling banyak mengusung artis adalah Partai Amanat Nasional (PAN) yang mengusung Wulan Guritno, Marini Zumarnis, Eko Patrio, Ikang Fawzi, Eka Sapta, Lucky Artadipraja, Intan Sevilla, Poppy Maretha, Irene Librawati, Derry Drajat, Adrian Maulana, Raslina Rasyidin, Tito Soemarsono, Maylaffayza, Mandra, Mara Karma, Cahyono, Krishna Mukti dan Henidar Amroe.
Memang sih, ada artis yang tidak terkenal-terkenal amat dan namanya tak berkibar di layar kaca. Mungkin karena alasan itulah, sehingga mereka pengen jadi wakil rakyat supaya populer, mengingat masa keemasannya mulai pudar. Karena faktanya, banyak selebritis yang menjadi caleg adalah kalangan artis senior yang boleh jadi mulai turun pamornya. Sehingga mereka mulai melirik ladang kekuasaan di panggung politik.
Syukur, jika memang mereka berkeinginan menjadi caleg untuk memperjuangkan rakyat yang diwakilinya di parlemen. Atau karena melalui dunia keartisan, mereka tak bisa berbuat banyak untuk berjuang demi rakyat (lagi-lagi rakyat dijadikan komoditi politik). Pertanyaannya, apakah artis-artis yang sudah duluan duduk di kursi legislative telah mampu berbuat banyak bagi bangsa ini? Tanya saja kepada rumput yang sudah mulai enggan bergoyang.(**)

Tidak ada komentar: