02 Mei 2013

Negeri Pengutang

“Bankir adalah orang yang meminjamkan payung di saat terang, dan memintanya kembali disaat turun hujan”. (Bennett Cerf) Tidak ada orang yang tidak pusing kepalanya jika banyak hutang. Demikian juga dengan sebuah negara, biasanya perekonomian dan kesejahteraan rakyatnya tidak stabil.  The World Bank baru saja merilis International Debt Statistic 2013 atau Statistik Utang Internasional 2013. Dalam laporannya, arus utang masuk ke negara-negara berkembang terlihat menurun pada tahun 2011. Namun Indonesia sendiri masih masuk ke dalam 10 pengutang terbesar di antara negara berkembang. Sepubuh besar peminjam-utang luar negeri 2011 versi Bank Dunia adalah: China US$ 685,4 miliar, Russia US$ 543,0 miliar, Brasil US$ 404,3 miliar, Turki US$ 307,0 miliar, India US$ 334,3 miliar, Meksiko US$ 287,0 miliar, Indonesia US$ 213,5 miliar, Ukraina US$ 134,5 miliar, Rumania US$ 129,8 miliar, dan Kazakhstan US$ 124,4 miliar Sementara itu total utang pemerintah Indonesia hingga November 2012 mencapai Rp1.990,66 triliun. Utang pemerintah tersebut terdiri dari pinjaman Rp615,34 triliun dan surat berharga Rp1.375,33 triliun. Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp7.226 triliun, maka rasio utang Indonesia per November 2012 sebesar 27,5%. Dari total utang pemerintah Rp1.990,66 triliun, sebesar Rp613,71 triliun merupakan utang luar negeri yang didapat dari beberapa negara dan juga lembaga-lembaga multilateral. Utang luar negeri ini turun Rp7,11 triliun dibandingkan akhir 2011 yang sebesar Rp620,28 triliun. (***)

Tidak ada komentar: