02 Mei 2013

Waspadalah….!

“Orang baik akan kecewa berada di lingkungan yang tidak baik. Oleh sebab itu, mereka merasa perlu menjadi orang tidak baik berdasarkan pengetahuan yang diperolehnya dari lingkungan tidak baik yang ditinggalinya”. (Machiafelli) SETIAP menyebut kata “Waspadalah…!” dalam benak kita langsung muncul bayangan Bang Napi yang sering muncul di siaran berita-berita criminal salah satu televise nasional. Dengan jorgan itu, sosok Bang Napi sudah melekat erat dalam benak masyarakat luas. Tapi tahukah Anda? Bicara Napi, tidak bisa terlepas dari berbagai persoalan yang menyelimuti Lembaga Permasyarakatan (Lapas). Mulai dari belum optimalnya pelayanannya, kurangnya jumlah sipir hingga ketidakseimbangan antara jumlah napi dan jumlah Lapas di Indonesia ini. Secara keseluruhan, di seluruh Indonesia ada 500 Lapas untuk dihuni oleh tahanan dan Napi dengan kapasitas maksimal 100 ribu. Tetapi, saat ini (April 2013), jumlah Napi dan tahanan di seluruh Indonesia mencapai 135 ribu orang. Artinya telah terjadi over loaded, alias jumlah ruangan yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah penghuninya. Bisa ditebak, kondisi di dalam Lapas akan semerawut tidak karuan, amburadul, mengenaskan yang akan berpengaruh langsung kepada pelayanan. Karena dari sisi anggaran, alokasinya jelas diperuntukkan untuk mengakomodir yang 100 ribu orang. Jika dipaksanakan alokasi untuk 100 ribu orang guna mengakomodir 135 ribu orang, maka pelayanan dan pembinaan kepada penghuni Lapas yang seharusnya lebih baik, terpaksa tidak sesuai harapan. So, ironis memang. Ketika negeri ini bisa dikatakan tidak mampu mengurus warga binaan di Lapas, namun di sisi lain, ratusan miliar rupiah duit rakyat dikemplang oleh garong-garong yang disebut koruptor. (*)

Tidak ada komentar: