17 Agustus 2011

Cinderella

“Sakit dalam perjuangan hanya berlangsung sementara. Bisa sehari, sejam, semenit, seminggu atau satu tahun. Namun jika kita menyerah, maka rasa sakit itu terasa selamanya” (Lance Amstrong, pembalap legendaries USA)

DI DUNIA ini dongeng tentang Cinderella terdapat sekitar 500 versi, mulai dari cerita mulut ke mulut hingga yang dibukukan. Intinya sama, yakni kisah seorang gadis miskin yang cantik jelita dan beruntung dinikahi sang pangeran atau raja.
Abad pertama Sebelum Masehi (SM), muncul dongeng tentang Rhodopis, seorang gadis blesteran Yunani-Mesir, seorang budak dan miliki ibu tiri, yang dinikahi salah satu raja Firaun bernama Amasis dari Mesir. Bermula ketika Rhodopis mencuci di sungai dan seekor burung elang mencuri sepatunya dan menjatuhkannya di kaki sang Firaun Amasis yang saat itu sedang berada di Memphis. Kelanjutannya bisa ditebak sendiri, sang raja menganggap hal itu adalah kode alam dan memerintahkan bawahannya untuk mencari pemilik sepatu itu. Menikahlah keduanya. Konon, cerita Rhodopis adalah dongeng suku Thracian, suku kuno yang hidup di wilayah Rumania dan Bulgaria sekarang. Suku ini ada pada abad ke-6 SM. Kemungkinan besar, suku inilah diduga yang pertama kali mengarang cerita Cinderella.
Daratan Tiongkok, juga memiliki cerita Ye Xian karya Cheng Shih pada tahun 850 yang diceritakan sebagai gadis yatim bernasib malang yang bersahabat dengan seekor ikan. Pada suatu hari ikan itu mati karena nyawanya direnggut oleh ibu tirinya yang kejam. Karena sayangnya pada ikan itu, maka tulang belulangnya pun dia simpan. Ternyata tulang ikan itu bertuah. Tak tahu tuahnya seperti apa, namun diceritakan, saat dia menghadiri festival tahunan musim semi yang sering jadi ajang perjodohan, dia pulang terburu-buru karena takut terlambat dan didamprat oleh ibu tirinya. Saking terburu-burunya, sepatunya tertinggal dan ditemukan oleh pangeran. Dalam kisah ini Ye Xian digambarkan memiliki kaki kecil. Kisah selanjutnya, juga bisa diterka.
Di era modern sekarang ini, kisah Cinderella berakar dari cerita yang ditulis oleh Charles Perrault, pengarang Perancis tahun 1697. Dikisahkan, gadis ini mulanya bernama Cinderillon. Tetapi ketika ceritanya banyak dialihbahasakan ke bahasa-basa Eropa lainnya, namanya berubah menajdi Cinderella. Banyak orang berpendapat, bahwa Cinderella adalan nama julukan. Sehingga muncul gossip nakal bahwa nama aslinya dalah Ella. Karena sering membersihkan jelaga perapian yang dalam bahasa Inggrisnya adalah Cinder, maka digabung menjadi Cinderella.
Ada juga yang mengartikan nama itu adalah makna kesuksesan setelah melewati kesukaran, kesedihan dan kesakitan.(***)

Tidak ada komentar: