02 November 2011

Darwin (1809-1882)

“Banyak orang tidak pernah menyadari bahwa pendapat-pendapatnya bagi dunia juga merupakan pengakuan dari sifatnya. Jangan menilai orang dari pendapatnya, tetapi bagaimana pendapat itu membentuknya”. (Ralph Waldo Emerson & GH. Lichtenberg)

CHARLES Darwin, adalah lelaki pemalu yang berhasil mengguncang dunia dengan teori evolusinya. Teori yang akhirnya tidak mampu memberi penerang segala hal, karena pria yang terlahir pada tanggal 12 Februari itu mengaku tak mampu mengungkap misteri tentang awal dari semua hal di dunia ini. Bahkan, dia akhirnya juga tak berani mengesampingkan Tuhan. Darwin tidak pernah ingin membunuh Tuhan.
Sebelum menemukan Teori Evolusi, Darwin pernah menjadi orang alim. Ayahnya pernah menginginkan agar Darwin menjadi pastur setelah gagal sekolah dokter. Bahkan, hingga dia menulis “On the Origin of Species” yang termahsyur itu, dia tetap ber-Tuhan. Bahkan hingga akhir hayatnya, dia tidak pernah Atheis. Digambarkan dalam perjalanannya mengarungi laut bersama kapal HMS Beagle dari tahun 1831 – 1836, pemuda yang saat itu masih berumur 22 tahun itu gemar sekali mengutip isi-isi alkitab. Terutama untuk menasihati awal kapal yang berperangai buruk. Konon, sifat ke-Tuhanannya itu diinspirasi dari buku “Evidence of Christianity karya Wiliam Paley yang membela secara gigihg ajaran Kristen pada zaman ketika rasionalitas dan otonomi manusia dikukuhkan setiap saat. Buku itu menginspirasinya ketika dia masih belajar di Christ’s College di Cambridge, sebuah sekolah tua yang didirikan pada abad ke-15. Darwin meninggal dunia pada tanggal 19 April.
Di Eropa, banyak orang tak percaya dengan Teori Evolusi. Para pengkritik Darwin mengibarkan teori tentang adanya desain pintar di alam semesta yang menyebutnya, ada kecerdasan yang datang dari luar alam yang ikut campur dalam kehidupan. Meskipun begitu, para pembela Darwin, terus berupaya mempertahankan Teori Evolusi dengan berbagai penemuan hingga saat ini.(**)

Tidak ada komentar: